3 Bulan, Ganasnya Ombak Pantai Glagah Menelan 2 Keluarga, Kakak Adik Selalu Jadi Korban
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Objek wisata Pantai Glagah di Kulonprogo menelan korban jiwa dalam kurun tiga bulan pertama di 2022. Korban keganasan ombak Pantai Glagah adalah keluarga yang sedang pelesir di sana.
BACA JUGA: Kakak Beradik Asal Jogja Hilang Terseret Ombak Pantai Glagah
Advertisement
Kasus pertama menimpa rombongan keluarga asal Boyolali, Jawa Tengah pada Rabu (5/1/2022) silam. Kala itu, empat bersaudara terseret ombak. Dua orang meninggal dunia.
Kedua korban tewas adalah anak Ismadi, warga Musuk, Boyolali, Jawa Tengah. Kakak Ismadi, Sunarjo, menceritakan kronologi tragedi yang menyebabkan dua keponakannya meninggal dunia. Ismadi juga terseret ombak di Pantai Glagah, tetapi selamat.
Ia menuturkan acara di hari tersebut tidak sepenuhnya berniat untuk liburan. Acara utama di hari nahas itu adalah untuk membantu pindahan anaknya.
“Hari itu enggak sepenuhnya piknik, bisa dibilang piknik dadakan. Acara utamanya itu pindahan anak saya, pindah kontrakan di Wates, Kulonprogo. Anak saya akan dibantu anak-anak dari adik saya, termasuk korban. Terus bapak-bapaknya tahu, kemudian pada ingin ikut,” ungkap Sunarjo.
Ia menuturkan di hari itu ada 15 orang yang ikut ke Wates.
“Naik dua mobil, terus ada juga yang naik motor. Berangkat dari Boyolali jam setengah 9 pagi kemudian sampai di kontrakan anak saya jam 11. Langsung bantu-bantu pindahan sampai jam 1 siang,” tutur Sunarjo.
Setelah membantu pindahan, rombongan beristirahat sebelum akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan ke berbagai tempat.
“Setelah istirahat, sebelum Asar kami ke bandara, karena ada yang usul ke bandara. Akhirnya kami ke bandara, hanya keliling tiga kali tapi pelan-pelan. Kemudian ada yang bilang kalau Glagah bagus. Ya sudah ke Glagah. Sampai di sana agak sore, foto-foto sebentar langsung ke pantainya,” terangnya.
BACA JUGA: Resmi, Tol Jogja Bawen Mulai Dibangun di Tirtoadi pada 30 Maret
Rombongan kemudian menuju ke area pemecah ombak dan berfoto-foto. Kemudian, menurut Sunarjo, ada tiga orang yang menyeberang ke area pasir gundukan di kawasan Pantai Glagah.
“Di pantai, yang dituju pertama adalah pemecah ombak. Kemudian foto-foto, selesai terus balik. Pas balik itu kan ada turunan, kemudian ada pasir gundukan. Kalau nyeberang sebenarnya bagus tapi bahaya. Terus habis itu nyeberang, setahu saya ada tiga orang yang nyeberang,” ungkap Sunarjo.
Saat mereka menyebarang, air surut. Tetapi saat mereka kembali, air pasang.
Mereka kemudian terseret air. Ismadi, ayah dua dari tiga orang yang menyeberang langsung berusaha menyelamatkan mereka.
“Dia sempat megang yang kecil [Radinka Putri] tapi terus terlepas,” ungkap Sunarjo.
Peristiwa tersebut kemudian menenggelamkan Radinka Putri, 9; Ismadi, 47; Fatih Deandra Auliaska, 16; dan Zulfa Ulil Absa, 16. Ismadi dan Zulfa selamat karena bisa berenang.
“Yang enggak bisa berenang anak nomor satu, Aska [Fatih Deandra Auliaska], dan yang perempuan yang bontot [Radinka] berumur 9 tahun,” katanya.
“Saat kejadian ada petugas penyelemat yang standby, makanya Aska ditemukan. Yang kecil mungkin sudah terlalu jauh karena terseret ombak,” jelas Sunarjo.
Radinka kemudian ditemukan keesokan harinya.
Ismadi mengaku sempat meminta dua anaknya untuk segera naik ke daratan karena waktu hampir Magrib. Ia dan sang istri sempat membelikan baju untuk anaknya karena mereka tidak membawa pakaian ganti.
BACA JUGA: Pembebasan Lahan Beres, Pelabuhan Gesing Siap Dibangun
“Saya sempat naik sama uminya. Tapi air tiba-tiba naik. Saya lihat anak saya manggil abi-abi. Saya langsung lepas semua dan lari ke anak saya. Saya sempat dorong anak saya ke daratan. Tapi, Allah tidak mengizinkan,” ujar Ismadi sembari meneteskan air mata.
“Saya tidak tahu airnya kemudian tiba-tiba pasang.”
Kakak Beradik
Minggu (27/3/2022) siang sekitar pukul 12.48 WIB, kakak beradik asal Kota Jogja hilang setelah terseret ombak Pantai Glagah.
Tim SAR gabungan masih mencari keberadaan keduanya. Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko, mengatakan dua korban adalah Ivander Tristan Zahwan, 9, dan kakaknya, Oktafiansah Rahmadan Zahwan, 18. Keduanya kakak beradik dan yang di Gedongkuning, Jogja.
“Lokasi kejadian di barat pemecah ombak Pantai Glagah. Pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan yang jumlahnya 43 orang,” kata Aris, Minggu.
Kejadian ini bermula saat Ivander Tristan duduk di pinggir pantai. Tiba-tiba ombak besar datang dan menyeretnya.
“Kakaknya berusaha menolong korban dengan ikut mencebur. Kakak korban sempat memegang tangannya. Namun, ia justru ikut terseret ombak yang cukup tinggi. Kedua korban terseret arus ke selatan, kemudian terpisah dan dinyatakan hilang,” ucap Aris.
Anggota Satlinmas yang mengetahui kejadian tersebut sudah berupaya menyisir pantai. Namun, kedua kakak beradik itubelum ditemukan.
“Ombak saat ini masih besar dan anggota Satlinmas beserta tim SAR gabungan lainnya berkali-kali memeberi imbauan kepada para pengunjung agar tidak mandi di laut,” ungkap Aris.
BACA JUGA: Sisi Lain Dokter Terawan yang Dipecat IDI: Kreatif saat Kuliah di Jogja
Kepala Basarnas Jogja Lalu Wahyu Efendi mengatakan jawatannya memberangkatkan satu tim penyelamat dari unit siaga Kulonprogo yang dilengkapi dengan peralatan water rescue.
“Setelah sampai di lokasi kejadian, tim rescue kami langsung berkordinasi dengan Satlinmas Wilayah 5 Glagah dan Ditpolair Polda DIY untuk mencari dua korban terseret ombak,” ucap Lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
- Kapanewon Gamping Sleman Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
Advertisement
Advertisement