Advertisement

Puncak Merapi Diguyur Hujan Deras Semalaman, Debit 3 Sungai Meninggi

Lugas Subarkah
Rabu, 06 April 2022 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Puncak Merapi Diguyur Hujan Deras Semalaman, Debit 3 Sungai Meninggi Truk terjebak lahar hujan di sungai Boyong, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kamis (3/2/2022) - Ist BPBD Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Hujan deras yang mengguyur Sleman termasuk wilayah Gunung Merapi pada Rabu (6/4) dini hari WIB mengakibatkan terjadinya peningkatan arus di sejumlah sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Meski demikian dipastikan arus sungai masih dalam batas aman karena jauh dari permukiman.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro, menjelaskan banjir lahar hujan terjadi sekitar pukul. 07.30 WIB. “Arus sungai Kuning, Gendol, dan Boyong cukup tinggi,” ujarnya.

Advertisement

Untuk arus di sungai Gendol kata dia, sampai pada wilayah Dusun Kopeng, kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan. Namun ia memastikan jarak arus sungai dengan pemukiman masih aman. “Tetapi masih aman kok sekitar 100 meter, masih aman, tidak ada masalah,” ujar dia.

BACA JUGA: Aksi Bersama Turunkan Angka Stunting Membuahkan Hasil

Arus sungai yang telah mencapai Dusun Kopeng ini menurutnya sudah termasuk besar. Hal ini disebabkan oleh terjadinya cuaca ekstrem hujan deras di puncak Merapi. Adapun untuk material lahar dingin yang dibawa cenderung halus.

BPBD Sleman juga terus memantau perkembangan situasi dengan patroli maupun early warning system (EWS). “Kalau kami lihat curah hujan di atas tinggi, kan sudah ada EWS di masing-masing titik untuk lahar dingin itu,” kata dia.

Saat ini terdapat total sebanyak 37 EWS yang tersebar di barak, sungai dan jalur evakuasi, untuk memantau Merapi dengan bencana turunannya. “Ada abu vulkanik, awan panas, lahar dingin. Kemudian termasuk tiap malam luncuran-luncuran itu,” ungkapnya.

BACA JUGA: Penanganan Bencana di Sleman Belum Sentuh Dana Tak Terduga

Kasi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, Joko Lelono, menambahkan lantaran kejadian lahar hujan akhir-akhir ini sering terjadi, aktivitas penambangan masih dihentikan semua. Adapun penambangan di sebelah Srunen, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, sampai saat ini tidak beroperasi karena galian sudah tertutup oleh air.

Di wilayah Pakem, material sudah mengisi lubang-lubang galian tambang di sekitar Kemiri. “Secara keseluruhan masih mandali. Karena areal yang paling rawan material belum masuk ke sana. Jadi mengisi lubang-lubang galian hasil tambang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement