Bawa Penumpang ke Sumatra, Sopir Bus Dicekal BNNK Sleman, Ini Penyebabnya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Seorang sopir bus yang hendak berangkat dari Sleman menuju daerah Sumatra kedapatan positif menggunakan obat jenis amfetamin.
Hal ini diketahui dalam tes urine untuk para sopir bus di Terminal Jombor, Kapanewon Mlati yang digelar oleh tim gabungan Badan Narkotika nasional Kabupaten (BNNK) Sleman beserta Dinas Perhubungan DIY, Kamis (28/4/2022).
Advertisement
Dokter BNNK Sleman, Anandyo, menjelaskan dari total 20 sampel urine yang diambil, satu di antaranya menunjukkan hasil positif amfetamin. “Sudah kami asesmen, tetapi perlu dilakukan wawancara lebih dalam sehingga nanti akan kami panggil ke klinik BNN untuk pemeriksaan lanjutan,” ujarnya, Kamis.
BACA JUGA: Ratusan Knalpot Blombongan Hasil Razia Polisi Dihancurkan
Lantaran harus menjalani pemeriksaan lanjutan, maka sopir tersebut sementara ditahan dulu tidak boleh melanjutkan perjalanan. Meski demikian BNNK Sleman dan Dishub DIY juga telah berkoordinasi dengan perusahaan otobus sopir tersebut, sehingga bus tetap bisa berangkat dengan sopir pengganti.
Dia mengungkapkan tersangka memang mengakui mengonsumsi sejumlah obat, tetapi tidak berhubungan dengan amfetamin. Adapun risiko penggunaan amfetamin yang berlebihan akan berpengaruh pada tubuh pengguna. “Akan terjadi gagal organ dari jantung, otak, ginjal dan sebagainya,” ungkapnya.
Kepada para sopir bus, dia mengimbau bahwa apapun keluhan dan ketidaknyamanan yang terjadi akibat pekerjaan, pengonsumsian obat atau zat tertentu harus disertai konsultasi dengan tenaga kesehatan. “Tidak bisa sembarang penggunaan obat obatan atau zat terlarang,” kata dia.
BACA JUGA: Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran dengan Reresik Dhayohe Teka
Kepala BNNK Sleman, Siti Alfiah, mengatakan tes urine ini bertujuan mendeteksi dini adanya penyalahgunaan obat atau zat terlarang oleh sopir bus sehingga dapat mengantisipasi dampak yang bisa terjadi pada sopir dan penumpang.
“kerja sama kami dengan Dishub DIY dalam rangka arus mudik, untuk mengamankan para awak pengemudi dalam membawa penumpangnya agar selamat dalam perjalanan. Kami menggunakan tujuh parameter, jadi semuanya akan terpantau,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
Advertisement
Advertisement