Advertisement

TBY Kembali Gelar Pentas Pantomim, Ini Dia Kelompok yang Tampil

Yosef Leon
Selasa, 17 Mei 2022 - 20:19 WIB
Arief Junianto
TBY Kembali Gelar Pentas Pantomim, Ini Dia Kelompok yang Tampil Salah satu sanggar pantomim saat tampil dalam gelar seni pantomim yang diselenggarakan oleh TBY dan Rumah Pantomim Yogyakarta, Minggu (15/5/2022). - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Taman Budaya Yogyakarta (TBY) kembali memfasilitasi seniman pantomim untuk pentas dan berkembang.

Beberapa tahun belakangan pentas seni pantomim memang sempat vakum dari kegiatan-kegiatan seni dan budaya di TBY lantaran pandemi Covid-19 dan tahun ini kembali dihidupkan.

Advertisement

Kepala Seksi Penyajian dan Pengembangan Seni Budaya TBY, Budi Supardi menjelaskan, sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri No.24/2022 dan Instruksi Gubernur DIY No.14/INSTR/2022, penyelenggaran kegiatan seni dan budaya diperbolehkan dengan kapasitas 75% dan penegakan protokol kesehatan yang ketat.

BACA JUGA: H-5 Pelantikan, Sultan Belum Tahu Nama Penjabat Wali Kota Jogja & Bupati Kulonprogo

Mengacu pada aturan itu, pihaknya kemudian menyelenggarakan pentas seni pantomim yang beberapa tahun belakangan sempat vakum mentas di TBY.

Budi menilai pantomim perlu mendapat wadah berkembang sebagaimana disiplin seni yang lain. Sehingga pemberdayaan seni dan budaya merata di wilayah setempat.

"Untuk tahun ini kami gelar pentas seni pantomim. Ada tiga grup yakni Kulonprogo, Bantul dan Jogja. Ini sebagai awal karena selama ini pantomim vakum dan tidak pernah tampil di TBY dan tahun ini kami mulai lagi memfasilitasi," kata dia, Minggu (15/5/2022).

BACA JUGA: Begini Cara DIY Cegah Tumbuhnya Ideologi Anti Pancasila

Budi menjelaskan, ketiga daerah itu akan dijadikan proyek percontohan untuk mendapatkan gambaran dan peta pantomim di wilayah DIY. Pihaknya mengakui bahwa perkembangan pantomim juga eksis di dua kabupaten lain seperti Sleman dan Gunungkidul, hanya saja untuk tahap awal tiga daerah tersebut yang dipilih.

"Ketiga daerah ini akan coba kami lihat dulu bagaimana peta pantomim yang selama ini ada di DIY. Saya berharap ini bisa jadi pemicu dan menginspirasi para pelaku pantomim lainnya di DIY yang tujuannya adalah pemerataan pelaku seni yang ada di Jogja serta ada imbas yang signifikan dan meningkatkan kesejahteraan mereka," ungkapnya.

Menurut Budi, pentas seni pantomim agak sedikit berbeda dengan kegiatan seni dan budaya lainnya. Pertunjukan yang masih punya benang merah dengan teater ini hanya memerlukan bahasa tubuh, mimik dan gerak tanpa suara dengan sarana prasarana pendukung yang minim.

"Dengan harapan itulah saya ingin agar penyelenggaran pantomim ini bisa hidup dan berkembang kembali. Sebab seni pantomim di Jogja sempat jadi barometer nasional. Banyak tokoh pantomim di Jogja yang tampil secara nasional," ungkapnya.

BACA JUGA: Gegara Sajam, Siswa SMP Jogja Ini Jalani ASPD dari Tempat Rehabilitasi

Pementasan dilakukan dengan merekam video pertunjukan yang dilakukan di Concert Hall TBY. Ketiga sanggar pantomim dari Kulonprogo, Bantul dan Jogja secara bergantian menampilkan kreativitasnya. Satu sanggar terdiri dari belasan personel dengan waktu tampil dibatasi sebanyak 20-30 menit.

"Pelaksanaan perekaman video tetap dengan disiplin protokol kesehatan. Nanti akan diunggah di kanal Youtube Taman Budaya Yogyakarta, Humas Jogja dan Taste of Jogja. Dengan harapan audiens yang tidak bisa melihat secara langsung pentas seni ini bisa menyaksikan melalui kanal Youtube," jelas Budi.

Koordinator Lapangan Pentas Seni Pantomim TBY, Broto Wijayanto mengatakan, dalam gelaran seni pantomim itu pihaknya mengangkat tema Ing Ngarsa Sung Tuladha. Ada tiga penampil yang akan beraksi dengan mengangkat berbagai sudut pandang sesuai dengan tema besar yang dipilih.

Dia menjelaskan, tema ini menceritakan soal pemimpin yang mesti menjadi suri tauladan bagi yang dipimpinnya. Bahwa kehidupan bersama mestinya selalu terus dirawat dan di jaga. Agar masalah sosial yang selama ini muncul, baik yang buruk maupun baik itu sendiri tak luput dan membutuhkan peran seorang pemimpin sebagai figur contoh dalam pemecahan masalah.

"Tiga sanggar yang tampil yakni Semut dan Belalang oleh Jopermime [Bantul] dengan animal mime, Kyai Sabuk Janur oleh Heckamime [Kulonprogo] dengan tradisional mime, dan Angin Malam oleh Arkamime [Jogja] dengan kontemporer mime," jelasnya.

BACA JUGA: Tompeyan Disiapkan Jadi Pusat Anggur di Jogja

Broto menyebut, TBY dan Rumah Pantomim Yogyakarta sempat menyelenggarakan Festival Pantomim DOKUMIME yang kerap hadir setiap tahun.

Namun karena pandemi Covid-19 penyelenggarannya sempat terhenti. Melihat antusiasme masyarakat untuk menyaksikan gelaran pantomim TBY dan Rumah Pantomim Yogyakarta kembali menghadirkan pentas pantomim untuk memuaskan kerinduan para penonton.

"Atas dasar inilah TBY bekerja sama dengan Rumah Pantomim Yogyakarta mencoba mengupayakan kembali sebuah program untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut meski di tengah pandemi yang belum begitu stabil," ungkap Broto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement