Advertisement

Panggung Rakyat Gebyar Satu Dasawarsa UUK DIY, Upaya Memelihara Sejarah Keistimewaan

Yosef Leon
Rabu, 31 Agustus 2022 - 20:57 WIB
Budi Cahyana
Panggung Rakyat Gebyar Satu Dasawarsa UUK DIY, Upaya Memelihara Sejarah Keistimewaan Penampilan tari dasa wijaya dalam gelaran panggung rakyat gebyar satu dasawarsa UUK DIY yang diselenggarakan Rabu (31/8/2022) malam di pintu barat komplek kepatihan Malioboro. - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Peringatan satu dasawarsa Undang-undang Keistimewaan (UUK) DIY dimeriahkan dengan Panggung Rakyat Gebyar Satu Dasawarsa UUK DIY. Sederet acara seni dan budaya disuguhkan kepada warga.

Penampilan dolanan anak dari Sariswara Tamansiswa berjudul Sastra Sinawung ing Kidung jadi suguhan pembuka Panggung Rakyat Gebyar Satu Dasawarsa UUK DIY yang diselenggarakan Rabu (31/8/2022) sore di pintu barat Kompleks Kepatihan, Malioboro. Berbalut pakaian hitam, biru, dan merah muda, puluhan anak menembang diikuti iringan gamelan. 

Advertisement

BACA JUGA: Wisatawan Asing Mulai Jenuh di Bali, DIY Berpeluang Buka Rute Penerbangan YIA-Australia

Panggung Rakyat Gebyar Satu Dasawarsa UUK DIY dihelar dua sesi sejak sore hingga malam hari. Pada sesi pertama pra-pembukaan, selain dolanan anak ada pula penampilan musik terbangklung, gejog lesung, dan tari lengger. Sementara pada malam hari, panggung diisi dengan tari Dasa Wijaya, Icipili Mitirimin, KPJM, Extravagongso feat Rika Anggita dan Tyok Satrio. 

Tari lengger jadi yang jadi penampil penutup di sesi pertama merupakan tarian magis dari Dusun Nglinggo, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo. Lengger itu menceritakan perjalanan Kyai Nurudin membantu para wali untuk syiar agama Islam di Pulau Jawa melalui penari Tayub Topeng. Di dalamnya memuat pesan moral tentang manusia yang harus selalu ingat kepada Tuhan.

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, mengatakan Panggung Rakyat Gebyar Satu dasawarsa UUK DIY digelar dengan tujuan mengapresiasi kalangan muda dan wahana meningkatkan kecintaan terhadap Keistimewaan DIY. Menurut Aris, masyarakat perlu diajak untuk tidak lupa dengan sejarah perjuangan dalam proses penetapan Keistimewaan Jogja. 

"Kami berharap ini bisa jadi corong pemersatu negeri dan mengajak masyarakat peduli dengan sejarah," kata Aris. 

Aris menyebut Panggung Rakyat menjadi acara utama keempat yang diselenggarakan dalam rangkaian peringatan satu dasawarsa UUK DIY. Sejak dibuka 10 Agustus lalu, peringatan telah diisi dengan sejumlah kegiatan. Selanjutnya bakal ada dua acara utama lain yang digelar pada 5 September dan 10 September saat penutupan berlangsung. 

"Sengaja kami ambil di tanggal 10 Agustus untuk pembukaan dan penutupan di 10 Septenber dengan harapan di 10 Oktober mendatang penetapan Gubernur dan Wagub DIY dapat berjalan dengan lancar," katanya. 

Peringatan satu dasawarsa UUK DIY memiliki makna yang sangat penting bagi Jogja secara khusus dan NKRI secara umum. Penetapannya, menurut Aris, tidak lepas dari sejarah panjang kemerdekaan, sehingga 10 tahun usia UUK DIY harus menjadi momentum untuk introspeksi diri.

"Peringatan ini bisa jadi momentum untuk introspeksi diri menyangkut apa saja yang sudah kita jalani bersama untuk kesejahteraan masyarakat di Jogja yang sesuai dengan lima tujuan Keistimewaan," ujarnya. 

BACA JUGA: Minta Jangan Ada Kekerasan Fisik di Jogja, Sultan: Mbok Pun Penggalih

Aris menambahkan satu dasawarsa Keistimewaan DIY juga memberikan fondasi yang kuat untuk menyempurnakan berbagai hal. Perwujudan kemuliaan, kejayaan, dan Keistimewaan DIY harus lebih sejalan dengan cita-cita yang ditetapkan oleh para leluhur bumi Mataram di masa lalu. 

"Masih banyak penyempurnaan hasil pelaksanaan Keistimewaan yang harus dilakukan sehingga ke depan Jogja bisa semakin berkembang dan tertata menjadi lebih maju dan sejahtera," ucap Aris. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement