Empat Hari Digelar, FKY Kulonprogo Diserbu Warga
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO -- Digelar kurang lebih empat hari, FKY Kulonprogo mendapat sambutan banyak masyarakat Kulonprogo. Digelarnya FKY secara offline ini diharapkan dapat menghibur masyarakat yang tahun sebelumnya menikmati FKY di masa pandemi hanya bisa live streaming.
Kepala Kundha Kabudayan Kulonprogo, Niken Probo Laras menerangkan selama empat hari dibuka FKY di Kulonprogo diserbu ribuan pengunjung. Terlebih di hari terakhir sejumlah kegiatan masih digelar, temasuk kegiatan live mural truk yang dilakukan perupa Kulonprogo.
Advertisement
"Kalau di jumlah ribuan. Karena hari ini penampilan dari empat Kabupaten/Kota, kemudian nanti malam penutupan kita berharap jauh lebih banyak dari hari-hari sebelumnya," terangnya pada Senin (18/9/2022).
Salah satu kegiatan unik yang digelar di hari terakhir FKY di Kulonprogo adalah mural truk. Truk yang dimural nantinya akan dijadikan latar pertunjukan seni di rangkaian acara penutupan. "Truknya itu dilukis oleh perupa masing-masing Kabupaten/Kota dan kebetulan kita punya pak Teguh Paino dan kawan-kawan," ujarnya.
Lima truk bermural dengan dihadirkan jadi latar set para seniman pertunjukan yang tampil. Para seniman dari lima Kabupaten/Kota juga akan tampil dengan latar truk mural ini. "Setelah pandemi dua tahun FKY tertutup dan hanya live streaming sekarang bisa menghibur masyarakat dan masyarakat bisa hadir bersama kami untuk menghayati FKY," ungkapnya.
"Alhamdulillah FKY khususnya Kulonprogo berjalan lancar sampai hari ini. Dan kegiatan selama empat hari mulai Jumat malam dan nanti malam kita tutup itu semuanya dimintai oleh pengunjung. Baik yang pameran, seni budaya maupun yang pentas seni," ujarnya.
Salah satu perupa Kulonprogo, Teguh Paino menuturkan bila perupa Kulonprogo diberikan sejumlah ruang untuk mengekspresikan idenya salah satunya mural pada truk. Bersama rekan-rekannya mengeksekusi truk perwakilan Kulonprogo dengan mural gambaran keseimbangan alam. Butuh setidaknya satu malam dalam menyelesaikan mural di truk ini. Di situ tergambar Gunung merapi dan Dewi Sri yang dilambangkan sebagai dewi kemakmuran dan kesuburan.
BACA JUGA: Penjaga Sekolah Mendadak Dilempar Sajam, Polisi Buru Pelaku
"Itu sangat relevan dengan tema Air dan Tanah. Dari situ saya ambil Dewi Sri. Terus disini ada Gupolo dengan Punakawan, ada Semar, Gareng, Petruk, Bagong itu sebagai simbol masyarakat atau makhluk di bumi yang dinamakan manusia yang ada di bumi ini, yang akan menjaga dan mengelola air dan tanah," tandasnya.
Teguh berharap dari gambaran mural yang dibubuhkan pada body truk dapat membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga air dan tanah. "Karena itu [air dan tanah] penting sekali untuk kehidupan, baik hari ini arahnya akan datang," tukasnya. (Catur Dwi Janati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
Advertisement
Advertisement