Tahun Depan, Kelurahan di Jogja Bakal Terima Rp15 Juta, Ini Peruntukannya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Tahun depan, setiap kelurahan di Kota Jogja bakal menerima Rp15 juta. Anggaran itu dianggarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pengelolaan sampah organik.
Lurah Brontokusuman, Maryanto menyebut anggaran tersebut dapat mengatasi tantangan pengelolaan sampah di kelurahannya. “Kami punya tantangan untuk meningkatkan sumber daya manusia [SDM] dan kesadaran untuk mengelola sampah,” kata dia, Rabu (28/9/2022).
Advertisement
Tantangan SDM, kata Maryanto, dapat teratasi dengan memperbanyak pelatihan pengelolaan sampah menggunakan anggaran tersebut. “Selain pelatihan, kami akan menambah sarana-prasarana pengolahan sampah, khususnya bahan percontohan untuk pelatihan,” ucapnya.
Terkait dengan kesadaran warga untuk mengolah sampah, lanjut Maryanto, dapat ditingkatkan dengan melakukan edukasi lebih masif lagi. “Kami sangat apresiasi penganggaran tersebut dan akan kami maksimal dengan baik,” ujarnya.
BACA JUGA: Pentas Wayang Malioboro 1.000 Kelir Bakal Digelar Pekan Depan
Di Kelurahan Brontokusuman, kata dia, ada 18 bank sampah. “Tetapi yang aktif 12 bank sampah, sisanya jadi pasif terutama karena pandemi kemarin, kami sudah mulai giatkan lagi,” kata Maryanto.
Maryanto juga sudah membuat surat edaran pada Ketua RT dan RW untuk mengingatkan warganya lagi ke bank sampah. “Apa yang bisa kami lakukan akan maksimal dilakukan untuk mendukung penanganan sampah yang lebih baik, termasuk mengurangi sampah buangan ke TPST, tahun depan kami yakin akan lebih berkurang,” ucap dia.
Kepala DLH Jogja, Sugeng Darmanto menyebut penaganggaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah.
“Pagi tadi sudah kami sampaikan ke seluruh kelurahan terkait dengan anggaran tersebut, kami arahkan bagaimana memaksimalkannya terutama untuk pengelolaan sampah organik,” katanya, Rabu sore.
Sugeng berharap dengan anggaran tersebut kelurahan makin masif melakukan edukasi dan memberikan kesadaran pengelolaan sampah. “Target capaian dengan penganggaran tersebut kami buat tidak muluk-muluk, misalnya untuk mengurangi sekian ton sampah, tapi untuk meningkatkan kesadaran,” ucap dia.
Kesadaran pengelolaan sampah, jelas Sugeng, jadi kunci utama menangani masalah sampah. “Dengan kesadaran yang baik, sampah dapat selesai dikelola pada tingkat rumah tangga, jadi otomatis mengurangi bebas TPST,” ujarnya.
Selain anggaran, Sugeng menyebut akan memberikan bantuan bahan percontohan pengelolaan sampah. “Agar bisa digunakan untuk pelatihan, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan inovasi warga sendiri sesuai kearifannya,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
- Pelaku Praktik Politik Uang Bakal Ditindak Tegas Polres Kulonprogo, Ini Hukumannya
Advertisement
Advertisement