Ada Ratusan Petani Milenial di Bantul, Ternyata Ini yang Jadi Kendala bagi Mereka

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Distribusi pascapanen masih jadi persoalan yang dihadapi para petani khususnya petani milenial. Selain itu, stigma bahwa petani adalah pekerjaan rendahan yang berkutat dengan lingkungan kotor masih banyak dimiliki oleh kalangan milenial.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, jumlah petani milenial yang ada di Bumi Projotamansari hingga kini mencapai 155 orang.
Advertisement
Kepala Bidang Penyuluhan Produksi dan Pengembangan Usaha Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Imawan Eko Handriyanto, mengatakan petani milenial, yang berumur 19 hingga 39 tahun, masih bingung dalam memasarkan hasil pertanian.
“Pertanian itu ada yang on-farm atau budi daya dan off-farm atau pascapanen, pengolahan, pemasaran hasil pertanian serta agroinput yang berkaitan dengan perbenihan dan pupuk,” kata Imawan Selasa, (25/10/2022).
BACA JUGA: BPS DIY Bakal Gelar Sensus Pertanian 2023, Ini Dia Fokusnya
Dia menjelaskan, baik itu pertanian on-farm, off-farm, dan agroinput perlu disosialisasikan sejak dini, tepatnya saat anak menginjak usia sekolah menengah pertama (SMP).
“Ini perlu disosialisasikan secara masif kepada anak-anak muda atau milenial, terutama pemahaman agrobisnis yang tidak hanya menanam kemudian identik dengan padi dan sawah, kotor, berkeringat, hasilnya sedikit,” katanya.
Menurut Imawan, agrobisnis menjadi suatu rangkaian yang tidak terlepas dari berbagai unsur dan hulu dari agrobisnis sebagai penyumbang hasil yang besar adalah sub sistem off-farm dan agroinput.
“Sisi subsistem off-farm dan agroinput mempunyai nilai tambah tinggi, yakni untuk memperoleh pendapatan. Hal ini harus dipahami oleh anak muda,” ucapnya.
Dalam bertani, kata dia, seseorang harus memikirkan hulu dan hilir. Mulai penanaman hingga pemasaran. Selain itu, pengembangan lebih jauh dapat merambah ke sektor agrowisata.
Itulah sebabnya, dalam rangka membantu distribusi hasil pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian membuka pasar tani di depan kantor dinas tersebut yang digelar Senin dan Rabu.
“Menurut saya malah bagus kalau ada semacam outlet besar yang dapat menampung hasil-hasil pertanian dan ada program edukasi di dalamnya,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Agar Penonton Menikmati Pertunjukan, Wayang Jogja Night Carnival Hadirkan Tribun Berbayar
- Jadwal Lengkap Bus Damri, Rabu 4 Oktober 2023
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja Solo Rabu 4 Oktober 2023, Berangkat dari Stasiun Tugu
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA Xpress Rabu 4 Oktober 2023
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja Kutoarjo Rabu 4 Oktober 2023
Advertisement
Advertisement