Advertisement
Jadi PR Pemkot Jogja, Nasabah Bank Sampah Masih Minim
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja mengklaim sebanyak 17 ton sampah setiap harinya mampu diserap oleh bank sampah di wilayah itu sejak diberlakukannya gerakan nol sampah anorganik mulai awal tahun ini. Tetapi pekerjaan rumah soal menambah anggota bank sampah harus terus didorong demi memperluas optimalisasi penyerapan.
"Kami optimistis angka 17 ton per hari itu bisa meningkat. Apalagi dengan gerakan nol sampah anorganik yang terus kita dorong lewat peran utama bank sampah sebagai salah satu lokomotif pemilah dan penyerap," kata Sekretaris DLH Kota Jogja Zenni, Senin (16/1/2023).
Advertisement
Menurut Zenni, total ada sebanyak 575 unit bank sampah berbasis RW yang kini telah terbentuk di Kota Jogja dari total 661 RW di wilayah itu.
Sekarang strategi dalam meningkatkan jumlah keanggotaan bank sampah serta mengaktifkan bank sampah lama mati suri terus didorong untuk memaksimalkan gerakan nol sampah anorganik. Apalagi rata-rata nasabah bank sampah setiap RW hanya baru berjumlah 26 orang.
"Ini tugas dan tantangan kami ke depan bagaimana di tiga bulan pertama tahun ini jumlah anggota bank sampah meningkat dan bank sampah baru yang dibentuk juga semakin banyak. Karena kalau jumlah anggota bank sampah ini dicermati, artinya baru separuh rumah tangga yang belum masuk keanggotaan bank sampah," kata dia.
BACA JUGA: Targetkan Kurangi Sampah Anorganik 50 Ton, 70 TPS Jogja Akan Dikendalikan
Direktur Bank Sampah Delima RW 05 Kelurahan Mantrijeron, Ari Wahyu Dewanti mengakui minimnya keikutsertaan warga untuk bergabung menjadi anggota bank sampah.
Di tempatnya dari total 120 kepala keluarga yang tinggal di wilayah itu hanya sekitar 60 kepala keluarga saja yang menjadi anggota bank sampah. Di sisi lain anggota yang aktif dan kerap melakukan penimbangan sampah hanya sebanyak 43 kepala keluarga.
"Mungkin ada separuh kepala keluarga di RW 05 Kelurahan Mantrijeron yang belum menjadi anggota bank sampah. Padahal kita sudah eksis sejak 2018 silam," ujarnya.
Padahal potensi ekonomi lewat kehadiran bank sampah ini cukup menggiurkan. Dia mengklaim sejak beroperasi pada 2018 lalu jumlah penimbangan di bank sampah itu mencapai 100 kg sampai 200 kg per bulan dengan rata-rata perputaran uang mencapai Rp50 juta.
"Ditambah dengan adanya gerakan nol sampah anorganik ini kami yakin kalau keanggotaan bertambah tentu potensi ekonomis juga semakin tinggi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Banyak Lansia Sulit Akses, Calhaj Jateng Minta Penginapan Tak Terlalu Jauh
- Jasad Pemuda Mengambang di Sungai Ngawi Diduga seusai Berpesta Miras
- RTRW Buruk Picu Penurunan Tanah di Semarang-Demak, Selat Muria Bisa Muncul Lagi
- Tak Ada Angin dan Hujan, Mobil di Ngawi Tertimpa Pohon saat Ditinggal Jumatan
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Paskah, 26.153 Penumpang Naik Turun di Stasiun Wilayah Madiun
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement