Cek Lokasi dan Tanggalnya! Dinas Perdagangan Gunungkidul Gelar Operasi Pasar

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul akan menggandeng Bulog dalam operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan pokok di masyarakat. Rencananya operasi pasar digelar pada Februari mendatang atau menjelang ibadah puasa.
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, sejumlah kebutuhan pokok seperti minyak dan telur mengalami kenaikan. Dia mencontohkan, minyak dengan merek dagang Kementerian Perdagangan, yakni Minyakita harganya naik.
Advertisement
Hal ini tak lepas dari stok di pasaran yang sedikit, sedangkan tingkat permintaannya lebih tinggi. Akibatnya, harga jual ikut naik dari Harga Eceran Tertinggi Rp14.000 per liter menjadi Rp16.000. “Memang banyak dicari di pasaran, tetapi barangnya sulit ditemukan,” katanya, Rabu (25/1/2023).
Untuk menyetabilkan harga, dinas perdagangan berencana melakukan operasi pasar. Adapun pelaksanaannya dengan menggandeng Bulog. “Sudah kami agendakan, juga menyambut Bulan Puasa akan digelar operasi. Rencananya dimulai Februari mendatang,” katanya.
BACA JUGA: BUMN Gelar Operasi Pasar, Ini Harapan Erick Thohir
Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini menambahkan, operasi tidak hanya menyediakan minyak goreng. Pasalnya, juga ada komoditas kebutuhan pokok lainnya seperti beras dan telur.
“Tentunya untuk jumlah barang yang disediakan untuk operasi pasar masih harus dikoordinasikan dengan Bulog terlebih dahulu,” katanya.
Salah seorang pedagang di Pasar Argosari, fajar Faudin mengatakan harga minyak goreng di pasaran mahal. Dia mencontohkan, untuk jenis minyak bersubsidi Minyakita mengalami kenaikan sejak beberapa waktu lalu.
Sebelum kenaikan, per liternya dijual sebesar Rp14.000 per liter atau sesuai dengan HET yang tertera dalam kemasan. Namun demikian, akhir-akhir ini barang sulit didapatkan sehingga harganya menjadi Rp16.000 per liter. “Ya kalau eceran bisa tembus Rp17.000 per liter,” katanya.
Dia mengaku terpaksa menaikan karena harga beli dari distributor telah mahal. “Per liternya sudah Rp15.000. tidak mungkin, saya menjual di bawah harga itu karena pasti akan rugi. Jadi, saya jual Rp16.000 per liternya,” katanya.
Menurut dia, kenaikan tidak hanya terjadi pada komoditas minyak goreng, karena beras juga ikut naik. Ia mencatat beras mengalami kenaikan Rp1.500 per kilogram.
“Untuk paling murah biasanya saya jual Rp8.000, tapi sekarang menjadi Rp9.500. kenaikan terjadi karena pasokannya masih belum banyak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tak Menyangka, Tukang Bangunan Ponpes di Jogja Peroleh Hadiah Mobil Listrik
Advertisement

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement