BPBD Bantul Catat Total Kerugian Akibat Bencana di Awal Tahun Capai Rp159 Juta

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat besaran kerugian akibat bencana di wilayahnya pada awal 2023 mencapai Rp159 juta. Adapun kebakaran dan pergerakan tanah mendominasi kejadian kebencanaan di Bumi Projotamansari.
BACA JUGA: Intensitas Bencana Tinggi, Bantul Malah Krisis Bronjong
Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan pada Januari 2023, ada sebanyak 36 kejadian bencana. Dari jumlah tersebut, 12 di antaranya adalah kebakaran bangunan. Adapun penyebab dari kebakaran mayoritas dari korsleting listrik dan kelalaian manusia.
Selain itu, ada 10 kejadian pergerakan tanah yang menyebabkan kerusakan rumah, talud dan jembatan.
Banyaknya kejadian pergerakan tanah ini sama dengan pohon tumbang. Sedangkan untuk angin kencang ada ada empat kejadian.
"Untuk titik persebaran ada di 11 kapanewon. Di antaranya, Bantul, Dlingo, Banguntapan, Imogiri, Jetis, Kasihan, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Sanden, dan Sewon," katanya, Senin (6/2/2023).
"Total ada 36 kejadian bencana dan kerugian mencapai Rp159, 8 juta rupiah. Untuk korban jiwa, tidak ada," lanjut Aka.
Sementara, Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta Reni Kraningtyas mengungkapkan jika puncak musim penghujan di Bantul terjadi pada Februari 2023. Oleh karena itu, Reni mengimbau agar masyarakat harus siap siaga menghadapi dampak bencana hidrometeorologi.
"Pastikan drainase tidak tersumbat, memangkas pohon-pohon rindang di sekitar rumah, dan menguatkan baliho di pinggir jalan. Agar nantinya bila terjadi angin kencang, kerusakkan yang ditimbulkan tidak berat," ucap Reni.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta mengaku, sudah menyiagakan 29 pos pantau di beberapa kapanewon dan satu pos induk.
"Kami juga telah siapkan satuan tugas Tim Reaksi Cepat (TRC), pemadam kebakaran dan pusdalops. Selain itu, kami juga telah berkomunikasi dengan para relawan dan FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) yang tersebar di 75 kalurahan," ungkap Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Kolam Renang di Rumah Dinas Bupati Sleman Disorot, Pemkab: Sudah Sesuai DED
- Ribuan Botol Miras Dimusnahkan Polres Bantul
- Polisi Temukan 62 Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Sleman
- Pelaku Diduga Gunakan Pisau hingga Gergaji untuk Memotong Tubuh Korban Mutilasi Sleman
- Sepeda Motor Bertabrakan di Gunungkidul, 2 Pengendara Meninggal Dunia
Advertisement