Advertisement

Komentari Polemik Penutupan Patung Bunda Maria, Gemayomi Sayangkan Keterlibatan Ormas

Arief Junianto
Minggu, 26 Maret 2023 - 14:17 WIB
Arief Junianto
Komentari Polemik Penutupan Patung Bunda Maria, Gemayomi Sayangkan Keterlibatan Ormas Penutupan patung Bunda Maria. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Gerakan Masyarakat Gotong-Royong Melawan Intoleransi (Gemayomi) turut angkat bicara sekaligus memberikan rekomendasi terhadap polemik penutupan patung Bunda Maria di tempat doa bernama Sasana Adhi Rasa di Padukuhan Degolan, Kalurahan Bumiorejo, Lendah, Kulonprogo, Rabu (22/3/2023). 

Melalui rilis yang ditandangani Sekjen Gemayomi, Lilik Krismantoro Putro dan diterima Harianjogja.com, Minggu (26/3), Gemayomi mengaku telah melakukan kunjungan lapangan dan pengumpulan data melalui berbagai pihak terkait dengan polemik tersebut. 

Advertisement

Hasilnya, ada beberapa sikap dan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Gemayomi, di antaranya yang paling penting adalah keterlibatan organisasi massa. Dalam rilisnya, Gemayomi menyayangkan pihak-pihak yang menggunakan organisasi massa sebagai instrumen pemaksa.

Seharusnya, kebuntuan komunikasi dapat dilakukan melalui cara-cara yang lebih elegan dan tanpa ancaman. "Kami mendorong adanya artikulasi kepentingan yang lebih sehat dan positif bagi kualitas hidup bersama yang lebih baik," tulis Gemayomi dalam rilisnya.

BACA JUGA: Duduk Perkara Penutupan Patung Bunda Maria: Penjelasan Polisi Serta Pengakuan Warga dan Saksi Mata

Selain itu, Gemayomi juga merekomendasikan kepada pemilik taman doa untuk menyelesaikan proses perijinan tempat doa sebagaimana peruntukannya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku; menata ulang taman doa termasuk kehadiran Patung Bunda Maria agar selaras dan peka pada situasi kebhinnekaan masyarakat sekitar; membangun komunikasi yang lebih baik dan terbuka dengan warga sekitar; serta berkomunikasi secara intensif dan mengikuti arahan otoritas keagamaan (dalam hal ini Gereja Katolik) yang berwenang.

Berdasarkan hasil temuan di lapangan, Gemayomi menegaskan bahwa perubahan status penggunaan lahan dari makam keluarga menjadi taman doa, yang sekalipun bersifat spontan, melahirkan pertanyaan di tengah masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, pemilik taman doa itu, Yacobus Sugiharto, awalnya memang membeli lahan seluas 1.200 meter persegi di Padukuhan Degolan untuk dijadikan sebagai kompleks makam pribadi dan keluarga.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, keinginan tersebut berubah. Tak lagi makam keluarga, Yacobus ingin menjadikan lahan itu sebagai taman doa, di mana pada Desember 2022 lalu, sebuah patung Bunda Maria setinggi enam meter selesai di bangun di area tersebut.

Lantaran belum aadanya ijin dan potensi kerentanan yang ada, maka pihak Uskup Agung Semarang pun batal memberikan pemberkatan pada patung tersebut. 

Pada 11 Maret 2023, keluarga Yacobus Sugiharto menyerahkan pengelolaan tempat itu kepada Paguyuban Damarjati Marganingsih. Kemudian, ada sekelompok orang yang mengaku dari ormas Islam mendatangi Sasana Adhi Rasa. Mereka mengaku ingin menyampaikan aspirasi dari masyarakat yang meminta agar patung tersebut diturunkan.

Pengurus Paguyuban Damarjati Marganingsih mengatakan tidak bisa menurunkan patung itu tanpa persetujuan sang pemilik.

Lantas seminggu kemudian, ormas itu datang lagi dengan tiga mobil. Seorang yang mengetahui kedatangan ormas tersebut mengatakan salah satu orang yang mengaku dari ormas datang pada 11 Maret untuk meminta patung itu dipindahkan atau dibongkar agar tidak terlihat dari masjid.

Alasannya, umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Sepekan berselang, orang-orang ormas itu datang kembali untuk mempertanyakan pembongkaran patung Bunda Maria, atau Dewi Maria dalam istilah Kristen Jawa. Warga setempat juga mengatakan rombongan orang datang dua kali.

Beberapa hari setelah dua kali kedatangan rombongan orang yang mengaku dari ormas tersebut, Yacobus Sugiharto mengirimkan terpal dari Jakarta untuk menutup patung.

Yohanes Setiyanto mengatakan niat keluarga Yacobus Sugiharto untuk menutup Patung Bunda Maria supaya tidak mencolok sudah dijalankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement