Advertisement

Proyek Nyaris Rampung, Begini Penampakan Pengendali Banjir YIA di Muara Bogowonto

Andreas Yuda Pramono
Sabtu, 20 Mei 2023 - 14:37 WIB
Sunartono
Proyek Nyaris Rampung, Begini Penampakan Pengendali Banjir YIA di Muara Bogowonto Deretan monumen tetrapod pada proyek pengendali banjir Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di muara Sungai Bogowonto telah sampai tahap penyelesaian lansekap. - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono.

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Proyek pengendali banjir Yogyakarta International Airport (YIA) di sisi timur muara Sungai Bogowonto hampir rampung. Saat ini pengerjaan telah sampai di tahap modifikasi lahan bagian timur tanggul untuk memperindah finishing lansekap.

Pelaksana Utama Proyek Pembangunan Pengaman Sungai Bogowonto sisi timur KSN YIA, M. Faizal Ali Ma'ruf mengatakan a pihaknya sedang menyelesaikan lansekap lahan di sisi timur tanggul.

Advertisement

“Barangkali setelah selesai landscaping nanti bisa jadi sarana wisata. Ada tamannya, pohon-pohon, monument tetrapod juga ada, tapi tidak ada bangkunya,” kata Faizal ditemui di muara Sungai Bogowonto pada Sabtu (20/5/2023).

BACA JUGA : Fantastis! Nilai Proyek Pengendali Banjir YIA Capai

Faizal menambahkan proyek pengendali banjir tersebut meliputi pembuatan jetty dan tanggul. Jetty merupakan bangunan tegak lurus pantai yang berada di kedua sisi muara sungai yang fungsinya mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Sedangkan tanggul semacam tembok miring buatan atau alami untuk mengatur muka air.

Jetty tersebut memanjang sekitar 306 meter ke arah Samudra Hindia, sementara tanggul muara memanjang sejauh 258 meter. Di ujung jetty terdapat tumpukan tetrapod atau pemecah ombak dengan ukuran 4, 7, 11, dan 13 ton.

Perbedaan ukuran tetrapod tersebut akan memengaruhi kekuatan struktur pengendali banjir. Karena itu lah tetrapod berukuran 13 ton diletakkan di bagian ujung jetty, mengingat hantaman ombak jauh lebih besar di bagian depan.

Tetrapod tersebut, kata Faizal dibuat menggunakan semen portland tipe dua yang tahan kadar asam sulfat. Dengan begitu tetrapod tersebut akan lebih tahan lama, dibandingkan dengan semen biasa. Terangnya, umur desain tetrapod tersebut selama 50 tahun, tanpa memiliki kemungkinan mereduksi dampak tsunami.

BACA JUGA : Proyek Pengendali Banjir YIA Sisakan Masalah

Tegasnya, dengan adanya jetty dan tanggul, diharapkan area runaway YIA tidak akan tergenang air apabila terjadi luapan air sungai, karena sedimen yang menutup muara dapat ditahan di sisi timur dan barat.

“Muara Sungai Bogowonto sempat tertutup sedimen yang menyebabkan air sungai naik meluap dan tidak dapat keluar ke laut. Akhirnya air membanjiri sampai ke area runway YIA. Pesawat jadi tidak bisa turun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cak Imin Tetapkan Kriteria Calon Kepala Daerah yang Diusung PKB

News
| Sabtu, 20 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement