Advertisement

Promo November

Antraks Merebak, Sleman Akan Bentuk Tim Pengawasan Lalu Lintas Ternak

Lugas Subarkah
Senin, 10 Juli 2023 - 09:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Antraks Merebak, Sleman Akan Bentuk Tim Pengawasan Lalu Lintas Ternak Aktivitas jual beli hewan ternak di Pasar Hewan Terpadu, Kapanewon Pengasih, Selasa (14/7/2020). - Harian Jogja/Dok

Advertisement

Harianjogja.com SLEMAN—Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman berencana membentuk tim pengawasan lalu lintas ternak dalam waktu dekat. Hal ini sebagai respons merebaknya wabah antraks di wilayah Gunungkidul.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono, menjelaskan sampai saat ini belum dilakukan pembatasan atau kebijakan khusus terkait lalu lintas ternak maupun jual-beli sapi di pasar hewan di Sleman. “Sementara belum ada,” ujarnya, Minggu (9/7/2023).

Advertisement

Meski demikian, pihaknya telah merencanakan pembentukan tim pengawas lalu lintas ternak yang akan melibutkan sejumlah pihak. “Rencana memang kami mau bentuk tim pengawasan lalu lintas ternak di pasar hewan,” katanya.

Adapun sejumlah pihak yang dilibatkan yakni Dinas Kesehatan sebagai instansi yang menangani kesehatan pada manusia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang menangani lingkungan. “Dikenal sebagai one health dalam pencegahan antraks,” kata dia.

Baca juga: Antraks Merebak di Gunungkidul, Sleman Perketat Pemeriksaan Lalu Lintas Ternak

Pihaknya juga menggerakkan petugas di lapangan seperti puskeswan dan UPTD Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan (BP4) untuk lakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada peternak tentang antraks dan meminta masyarakat segera melaporkan apabila dijumpai sapi mati mendadak.

Sebelumnya, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Nawang Wulan, mengatakan di Sleman sampai saat ini belum ditemukan kasus antraks. Adapun kasus terakhir terjadi pada 2009 silam.

Pasca kasus terakhir antraks itu, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman melaksanakan surveilans selama 12 tahun berturut-turut dengan uji lab tanah di tempat sekitar penguburan sapi yang terpapar antraks tersebut. “Hasilnya negatif,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Desak Negara-negara G20 Dorong Gencatan Senjata di Gaza dan Ukraina

News
| Selasa, 19 November 2024, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement