TPA Piyungan Ditutup: Hotel dan Restoran Diminta Kelola Sampah
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pengelola hotel maupun restoran diminta mengelola sampahnya masing-masing seiring ditutupnya TPA Piyungan. Lewat cara ini, hotel dan restoran bisa mengurangi volume sampah terbuang.
Sektor usaha perhotelan dan restoran, tak lepas dari produksi sampah harian. Terutama produksi sampah organik atau sampah basah yang mungkin bisa dihasilkan setiap harinya dari dapur hotel dan restoran.
Ketua BPC PHRI Sleman, Joko Paromo mengatakan PHRI sempat mengadakan pertemuan untuk membahas penutupan TPST Piyungan yang terjadi saat ini. Fokusnya mendorong anggota dalam hal ini hotel dan restoran bisa mengelola sampahnya dengan sebaik mungkin.
Advertisement
BACA JUGA : TPA Piyungan Tutup, Sampah Mulai Menumpuk di Tepi Jalan
"Pekan lalu habis meeting ke teman-teman PHRI membicarakan mengenai adanya sementara penutupan ini. Masing-masing nanti fokus bagaimana mengelola sampah itu dipisah-pisahkan dan sekiranya bisa dikondisikan tetap kita kondisikan," terangnya dikutip pada Selasa (25/7/2023).
Ia menilai permasalahan sampah ini harus disikapi dengan jalan mencari solusi agar hotel dan restoran dapat beroperasi dengan normal. Juga, berfokus pada pengolahan sampah menjadi potensi yang memilki nilai guna.
"Sehubungan dengan sampah, ini bukan kok menjadikan kendala bagi kami. Tapi bagaimana menyikapi dan memberikan solusi bagaimana sampah ini nantinya tidak menjadi sampah," ungkapnya.
Ia mendorong hotel maupun restoran memanfaatkan sedikit lahannya untuk pengelolaan sampah. Misalnya mengubah sampah organik menjadi pupuk. Bisa juga memanfaatkan sampah organik di restoran seperti nasi untuk pakan ikan. Hal ini sesuai dengan prinsip mengubah sampah tidak menjadi sampah.
"Jadi kami ada lahan sedikit kita coba kelola sendiri, karena itu untuk pupuk itu juga bisa. Bahkan sisa nasi pun itu buat makan ikan atau ternak yang lainnya masih bisa difungsikan seperti itu," ujarnya.
Menurut catatan Joko, tak semua hotel membuang sampahnya ke Piyungan. Beberapa hotel sudah mengelola sampahnya sendiri, meskipun masih sesuai porsinya saja.
"Sebetulnya masing-masing sudah dikelola, dikelola masing-masing dan itu hanya beberapa hotel saja yang ikut dibuang ke Piyungan. Jadi kita memang masing-masing sudah berupaya bagimana mengurangi pembuangan sampah keluar," tegasnya.
Joko mengimbau kepada semua hotel dan restoran untuk fokus pada pengolahan sampahnya masing-masing. Baik itu dikelola secara ecogreen ataupun metode lainnya.
"Jadi tetap fokus masing-masing mengelola dengan individu dulu untuk sampah ini walaupun memang itu tidak gampang, tapi kita harus berupaya semaksimal mungkin. Mudah-mudahan nanti ada solusi yang terbaik untuk sampah ini," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
Advertisement
Advertisement