Advertisement
Sampah Kota Jogja Ditampung di TPA Banyuroto, Segini Tarifnya per Truk

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo sepakat menampung sampah Kota Jogja bertonase 105 ton sepekan atau 15 ton per hari di TPA Banyuroto.
Kepala UPT Persampahan Air Limbah dan Pertamanan DPUPKP Kulonprogo, Budi Purwanta mengatakan sampah tersebut hanya akan ditampung di TPA Banyuroto selama tujuh hari kalender.
Advertisement
Selain itu setiap sampah yang masuk tetap dikenakan tarif sebesar Rp245.400 per 3-6 kubik atau truk sampah. “Tidak akan sampai September, sampah Kota Jogja yang masuk ke Kulonprogo,” katanya.
Dia menjelaskan kesepakatan antara Pemkab Kulonprogo dan Pemkot Jogja tersebut merupakan tindak lanjut atas penutupan TPA Piyungan sampai 5 September 2023. Kesepakatan tersebut dilakukan Pemkab Kulonprogo dna Pemkot sejak Jumat (21/7/2023). Hanya saja sampah Kota Jogja mulai masuk ke TPA Banyuroto sejak Selasa (25/7/2023).
“Pembahasan terakhir terkait bantuan tampungan sampah itu 25 Juli lalu. Kesepakatannya fix Kulonprogo menampung sampah hanya milik Kota Jogja. Sampah Kota Jogja masuk ke TPA Banyuroto sudah sejak Selasa [25 Juli]. Tonasenya 15 ton per hari,” kata Budi dihubungi, Kamis (27/7/2023).
Dia menjelaskan kendati umur TPA Banyuroto sudah habis tetapi masih ada lahan yang dapat dimaksimalkan untuk menampung sampah dari Kota Jogja. Katanya, bantuan tersebut menjadi salah satu bentuk empati kepada Pemerintah Kota Jogja. “Walaupun sampah yang masuk sedikit [15 ton per hari] tetapi dapat membantu Pemkot,” ucapnya.
BACA JUGA: Jatah Sampah Jogja yang Ditampung di Kulonprogo 15 Ton per Hari
Lebih jauh, Budi menjelaskan pembangunan landfill zona 2 telah dimulai. Kata dia, landfill zona 2 tidak berbeda jauh ukurannya dengan zona 1 sekitar 5.000 sampai 6.000 meter persegi. Pembangunan tersebut penting karena pasokan sampah di TPA Banyuroto mencapai rata-rata 32 ton per hari.
Sementara itu, Pj Bupati Kulonprogo, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengatakan kesepakatan tersebut merupakan bentuk empati Kabupaten Kulonprogo kepada Pemkot. “Karena memang kondisi darurat dan empati maka Kulonprogo mau menampung walau kondisi TPA Banyuroto juga sama kondisinya [dengan TPST Piyungan]. Akhir tahun 2022 sudah habis masa pemanfaatannya,” kata Made, Kamis (27/7/2023).
Menurut Made, landfill TPA Banyuroto tidak dapat mengatasi persoalan sampah secara menyeluruh. Pasalnya, ke depan dia menyarankan untuk menggunakan teknologi insinerator. Dengan begitu, pengelolaan sampah dapat dilakukan secara terintegrasi mulai dari pemilahan, pengolahan hingga pengelolaan limbahnya.
Melalui pengelolaan yang terintegrasi maka volume sampah dapat dikendalikan dan dampak negatif terhadap pencemaran lingkungan dapat diantisipasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sri Mulyani Umumkan Panitia Seleksi Calon Ketua dan Anggota Lembaga Penjamin Simpanan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Masih Ada Sekolah Negeri Kekurangan Siswa di Kota Jogja, Hasto Wardoyo Upayakan Peningkatan Kualitas
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka, Jasamarga Pastikan Telah Mengantongi Sertifikat Laik Operasi
- Lowongan Kerja PMI DIY: Ini Formasi dan Syarat Pendaftarannya
- Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Masih Gratis, PT JMJ Tunggu Keputusan Menteri PU Soal Tarif
Advertisement
Advertisement