Advertisement
LPBH PCNU Sleman Gelar Pelatihan Paralegal Beri Pemahaman Hukum kepada Pengurus

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN–Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PCNU Sleman menyelenggarakan pelatihan Paralegal untuk Pemula, Sabtu (12/8/2023). Kegiatan menyasar para pengurus NU di tingkat kecamatan.
Wakil Ketua LPBH PCNU Sleman, Thalis Noor Cahyadi mengatakan para pengurus NU tingkat kecamatan hingga kalurahan perlu memahami hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Tujuannya agar para pengurus NU dapat ikut berpartisipasi menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di tengah masyarakat tanpa harus berakhir di pengadilan.
Advertisement
Apalagi, katanya, para pengurus Nahdlatul Ulama tingkat kecamatan kerap didatangi warga yang sedang mengalami masalah hukum. Padahal, tidak semua pengurus tingkat kecamatan memahami hukum. Nah, berangkat dari fenomena tersebut,
“Jika masalah yang dialami warga bisa diselesaikan secara kekeluargaan, ya diselesaikan secara kekeluargaan saja. Peran pengurus NU di sana, bisa ikut menyelesaikan hukum ketika ada warga yang mengadu masalah hukum,” tandas pengurus Rumah Bantuan Hukum Afta ini melalui siaran pers, Minggu (23/8/2023).
Sebaliknya, bila masalah hukum yang dialami warga tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan, maka dapat berkomunikasi dengan LPBH PCNU Sleman. “Nanti tim LPBH PCNU Sleman akan mengkaji masalah tersebut,” tandas advokat lulusan UIN Sunan Kalijaga ini.
Wakil Ketua Bidang Strategis dan Kerja Sama PCNU Sleman, Mohammad Alfuniam mengapresiasi para pengurus LPBH PCNU Sleman yang telah menyelenggarakan pelatihan paralegal bagi para pengurus NU tingkat kecamatan/kapanewon dan badan otonom NU se-Kabupaten Sleman.
Menurutnya, pelatihan paralegal ini sangat bagus mengingat masih banyak pengurus NU tingkat kecamatan yang belum memahami bagaimana menyelesaikan persoalan hukum yang dialami warganya.
“Kami berharap, pelatihan paralegal berlanjut sampai tingkat kalurahan. Sehingga, para pengurus tingkat kalurahan, rois, kyai dan ustad dapat mengerti hukum,” terang pria yang akrab disapa Kang Niam ini.
Ketua LPBH NU Sleman, Fatir Tashin Syafiq mengatakan, pelatihan paralegal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pengurus NU bagaimana cara menyelesaikan persoalan hukum di luar jalur pengadilan. Maksudnya adalah menyelesaikan masalah hukum dengan cara musyawarah kekeluargaan.
“Ketika para pengurus NU di tingkat bawah mengerti hukum, maka mereka dapat ikut memadamkan masalah hukum tanpa harus diselesaikan melalui jalur hukum,” terang Fatir.
Fatir menjelaskan, pelatihan paralegal ini diikuti oleh perwakilan pengurus NU tingkat kecematan/kapanewon. Dia berharap, pelatihan paralegal ini membuat para pengurus NU tingkat kecamatan/kapanewon dapat menjadi garda terdepan sekaligus menjadi rujukan masyarakat yang ingin berkonsultasi terkait berbagai masalah hukum.
“Para pengurus yang mengikuti paralegal ini bisa menjadi rujukan seseorang yang menemui sebuah masalah. Tapi, bila nanti mereka kurang menguasai hukum ya bisa berkoordinasi dengan LPBH PCNU Sleman,” pinta Fatir.
Pelatihan yang diikuti perwakilan Pengurus MWC NU tingkat Kapanewon/Kecamatan se-Kabupaten Sleman dan badan otonom tersebut diselenggarakan di Resto and Coffee Omah Daren, Turi, Sleman. Pelatihan Paralegal ini juga didukung oleh Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Sleman, Planet Biru, dan Kanta Digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement