Advertisement

Jurus Pemkab Kulonprogo Agar Kawasan Pertanian Tak Terdampak El Nino

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 25 Agustus 2023 - 14:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Jurus Pemkab Kulonprogo Agar Kawasan Pertanian Tak Terdampak El Nino Sensus Pertanian / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kulonprogo mengklaim Peraturan Bupati (Perbup) Kulonprogo tentang Tata Tanam Tahunan dapat menghindari dampak El Nino terhadap tanaman pertanian.

Plt Kepala DPP Kulonprogo, Trenggono Trimulyo, mengatakan bahwa puncak El Nino yang terjadi pada bulan Juli-Agustus 2023 tidak memberikan dampak negatif terhadap sektor pertanian di Kulonprogo. Menurutnya, kondisi persawahan padi irigasi teknis golongan II di Kulonprogo panen pada bulan Juli -- Agustus 2023 dan golongan I panen untuk tanaman palawija seperti jagung dan kedelai di Kulonprogo aman.

Advertisement

Panen yang bertepatan dengan puncak El Nino tersebut telah disiasati dengan aturan penanaman melalui Perbup 35/2022 tentang Tata Tanam Tahunan Periode 2022-2023.

BACA JUGA: Harga Beras, Telur hingga Daging Ayam Naik

"Panen bulan Juli sampai Agustus 2023 dan puncak El Nino juga di bulan Juli sampai Agustus 2023. Jadi sektor pertanian aman. Sampai dengan saat ini, tidak ada laporan tanaman puso [gagal panen] akibat kekeringan, laporan serangan hama penyakit dan penurunan kualitas tanaman juga tidak ada," katanya.

Padahal, kata dia, ketika datang El Nino maka akan terjadi kekeringan, gangguan musim tanam, banyaknya penyakit dan hama tanaman, penurunan kualitas tanaman dan ketidakstabilan harga produk pertanian. Oleh sebab itu, menurut Trenggono, Perbup tersebut sangat menguntungkan petani karena kondisi sawah telah selesai panen atau sedang menunggu untuk musim tanam (MT) I yang akan dilakukan serentak bulan September 2023.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Seksi Produksi Bidang Tanaman Pangan DPP Kulonprogo, Kirmi, mengatakan ada tiga kapanewon yaitu Samigaluh, Kalibawang, dan Nanggulan yang sawahnya termasuk dalam daerah irigasi kecil (DIK).

Oleh karena itu sawah tersebut tetap bisa ditanam padi seluas total 27 hektar pada bulan Agustus 2023. Sedangkan secara umum untuk daerah irigasi (DI) Kalibawang dan DI Sapon dapat ditanami padi seluas 2.798 hektar pada bulan September 2023.

BACA JUGA: Peneliti UGM Temukan 2 Titik Rawan Kecelakaan di Pantai Sepanjang Gunungkidul

"Panen padi pada bulan Juli dan Agustus seluas total 5.218 hektar atau berkisar 34.067 ton gabang kering panen [GKP] setara 21.374 ton beras," kata Kirmi.

Kirmi menambahkan harga rata-rata GKP di tingkat produsen berkisar Rp5.500 -- Rp5.700 dan gabang kering giling (GKG) Rp6.600 -- Rp7.000. Lalu untuk harga beras medium berada di angka Rp10.700 -- Rp11.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Investasi Asing di IKN Terus Digenjot, Mulai Finlandia, AS Hingga Korsel

News
| Minggu, 24 September 2023, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir

Wisata
| Sabtu, 23 September 2023, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement