Advertisement
Data Penerima PKH di Jogja Tahap III 2023 Turun, Dinsosnakertrans Sebut Banyak yang Sejahtera

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Jogja dilatih Pemkot agar dapat memberikan pembinaan lebih maksimal lagi. Penguatan kapasitas Pendamping PKH di Jogja itu diikuti 39 orang yang selama ini mendampingi penerima PKH agar pengentasan kemiskinan dapat lebih maksimal lagi.
Peningkatan kapasitas 39 Pendamping PKH di Jogja itu dilakukan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). Kepala Dinsosnakertrans Jogja Maryustion Tonang menjelaskan Pendamping PKH memiliki peran strategis dalam pengentasan kemiskinan.
Advertisement
“Pendamping PKH dalam ketugasannya melakukan banyak peran seperti pendataan, pendamping program komplementer PKH, verifikasi tindak lanjut temuan, juga mengampu Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga atau P2K2. Peran-peran itu sangat strategis untuk memberdayakan penerima PKH agar bisa membangun kesejahteraannya,” jelas Maryustion, Kamis (12/10/2023).
Penguatan kapasitas 39 orang itu, jelas Maryustion, agar dalam menjalankan perannya pada Pendamping PKH ini dapat memfasilitasi pengentasan kemiskinan dengan efektif. “Ada banyak materi yang diberikan, semuanya bertujuan agar kapasitas ara pendamping ini mendukung pengentasan kemiskinan,” terangnya.
BACA JUGA: Ekonominya Meningkat, 6 Warga Tak Lagi Masuk dalam Daftar Penerima PKH
Maryustion menjelaskan dari waktu ke waktu keluarga penerima PKH juga mengalami penurunan jumlah dimana menandakan ada peningkatan pengentasan kemiskinan. “Pada tahap III 2023 jumlah penerima PKH di Kota Jogja turun menjadi 12.512 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dari yang semula pada tahap II 2023 sebanyak 13.960 KPM,” ungkapnya.
Sementara itu Pejabat Walikota Jogja yang turut memotivasi Pendamping PKH menyampaikan sangat mengapresiasi kinerja 39 orang selama menjalankan tugas selama ini. “Para pendamping PKH sebagai perpanjangan tangan pemerintah, punya ketugasan yang sangat dekat terkait data. Untuk itu dalam melakukan verifikasi lapangan dan pembaruan data, harus sesuai dengan kondisi sebenarnya. Karena sudah menjadi harapan kita, makin banyak yang lulus dari PKH akan semakin baik,” ujarnya.
para pendamping PKH sebagai garda terdepan memerangi kemiskinan dimana program dari Kementerian Sosial pada dasarnya membantu warga Kota Jogja untuk lebih sejahtera baik secara sosial maupun ekonomi. “Kami berpesan agar pendamping PKH, saat melakukan pendataan di lapangan tidak ragu memberikan laporan atau data terbaru, ketika ada keluarga penerima manfaat yang memang tidak layak mendapat bantuan, segera laporkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Koperasi Minta Tambahan Anggaran untuk Kopdes Merah Putih
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- JCW Sebut Penyelewengan TKD Terjadi Lagi Bukti Lemahnya Pengawasan
- Fasilitas Pengelolaan Sampah Jadi Listrik Akan Dibangun di Bantul
- Ribuan Pesilat dari 50 Perguruan Berkumpul, Bukti Jogja Aman
- Anggaran Pendidikan DIY 2026 Direncanakan 39 Persen dari Total APBD
- 2 TPR Wisata Pantai di Gunungkidul Akan Dipindah, Ini Lokasinya
Advertisement
Advertisement