Advertisement
Musim Hujan Tiba, BPPTKG Minta Masyarakat Waspadai Lahar di Sungai Berhulu Gunung Merapi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Musim hujan yang tiba di kawasan Sleman membuat area puncak Gunung Merapi mulai kerap diguyur hujan. Adanya hujan di area puncak dan lereng Gunung Merapi membuat masyarakat harus mewaspadai akan potensi banjir lahar yang mungkin terjadi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso menerangkan pada Jumat (5/1/2024) hujan terpantau terjadi di puncak dan lereng Gunung Merapi. Hujan mulai turun sekitar pukul 13.03 WIB dengan curah hujan di puncak 3.4 milimeter.
Advertisement
"Hujan masih berlangsung saat ini, waspada bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," ungkapnya.
Suhu udara di area Gunung Merapi berkisar antara 17.7-25.5 selsius. Sementara kelembaban udara berkisar 60-99 persen dan tekanan udara 838.2-918.9 mmHg. "Volume curah hujan mencapai 50 mm per hari," lanjutnya.
Tak hanya lahar hujan, kewaspadaan masyarakat akan awanpanas juga kudu ditingkatkan selama periode musim penguin. Di tengah potensi lahar dingin yang mungkin terjadi selama musim hujan, Gunung Merapi juga terpantau masih mengeluarkan awan panas.
Baca Juga
Musim Bencana, Warga Sleman Wajib Mewaspadai Lahar Hujan dan Angin Kencang
Memasuki Musim Penghujan, Warga Lereng Gunung Merapi Diminta Waspada Lahar Hujan
Hujan di Merapi, Sejumlah Truk Tambang Terjebak Lahar di Kali Bebeng
Pada Kamis (4/1/2024) teramati dua kali awan panas guguran ke arah Kali Bebeng. Jarak luncur maksimaumnya bahkan mencapai 1800 meter atau 1,8 kilometer.
Karenanya masyarakat diimbau Agus untuk mewaspadai awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Masyarakat lanjut Agus bahkan diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.
Selama hujan di puncak dan awan panas terjadi, Gunung Merapi juga terpantau mengalami 14 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1300 meter. Selain itu 20 kali guguran lava lainnya mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1400 meter. Sementara dua kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1400 meter.
Dengan beragam aktivitas vulkanik yang ada, status Gunung Merapi ditetapkan pada Level III atau Siaga. Status ini telah berlangsung sejak November 2020
Khusus di musim penghujan ini, Agus mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai awan panas guguran dan lahar saat hujan.
"Masyarakat agar mewaspadai kejadian awanpanas guguran dan lahar ketika terjadi hujan di Gunung Merapi. BPPTKG akan selalu memberikan notifikasi kejadian hujan yang berpotensi menimbulkan bahaya kepada masyarakat," tegas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ramai Disebut Maju Pilkada Klaten, Youtuber Ridwan Hanif Ambil Formulir di PKS
- Ramp Check Gabungan di Terminal Tirtonadi Solo, 7 Bus Tidak Laik Jalan
- Mangano Sushi Solo Baru Gelar Lomba Makan Ramen, Rekor Tercepat 39 Detik
- Peningkatan Kualitas, IPHI: Menu Makanan Calhaj Dikirim Langsung dari Indonesia
Berita Pilihan
Advertisement
MUI Desak Jaksa Mahkamah Pidana Internasional Segera Menangkap Netanyahu
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- PHRI DIY Khawatirkan Dampak Larangan Study Tour
- Didemo Warga Pengok akibat Sampah Depo Membeludak, Begini Jawaban DLH Jogja
- BUKU CERDAS MENGELOLA SAMPAH MANDIRI: Hindari Penggunaan Styrofoam, Kelola Sampah Kering Melalui Bank Sampah
- PROGRAM LITERASI MASYARAKAT: DPAD Bedah Buku Spiritual Problem Solving Jangan Kalah oleh Masalah
- FASILITAS PEMERINTAH: Pemuda DIY Bisa Manfaatkan Program Kepemudaan
Advertisement
Advertisement