Klaten KLB Polio, 149.000 Anak di Sleman Bakal Divaksin
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinkes Sleman menargetkan sebanyak 149.821 anak berusia 0-7 tahun mendapatkan vaksinasi polio. Kebijakan ini dilakukan sebagai dampak ditetapkannya Klaten sebagai wilayah Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio oleh Pemerintah Pusat.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan Kabupaten Sleman masuk sebagai wilayah respons KLB polio yang terjadi di Klaten dikarenakan letaknya saling berbatasan.
Advertisement
Oleh karena itu, akan dilakukan vaksinasi massal polio terhadap anak usia 0-7 tahun di seluruh kapanewon di Bumi Sembada. “Vaksinasi hanya untuk anak di Kabupaten Sleman. Sedang untuk daerah lain di DIY tidak ada karena memang Sleman langsung berbatasan dengan Manisrenggo [lokasi ditemukannya kasus polio] sehingga dilakukan imunisasi,” kata Cahya, Rabu (10/1/2024).
Dia menjelaskan, untuk sasaran vaksin sebanyak 149.821 anak. Rencananya vaksinasi dilakukan dua kali. Vaksin pertama dilaksanakan 15-20 Januari 2024 dan booster diberikan pada 19-24 Februari 2024. “Vaksin diberikan anak usia 0-7 tahun dan tidak memandang status vaksinasi anak bersangkutan karena tetap diberikan meski sudah pernah divaksin. Untuk jenisnya Novel Oral Poliomyelitis Vaccine Type 2 [nOPV2], nanti vaksinasinya dilakukan dengan cara tetes,” katanya.
Disinggung mengenai ketersediaan tenaga Kesehatan dalam pelaksanaan vaksinasi, Cahya mengaku tidak ada masalah karena mendapatkan bantuan dari kader Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Bidan Indonesia. Untuk pelaksanaan dilakukan di tempat-tempat biasa imunisasi, puskesmas, posyandu. “Imunisasi juga dilaksankaan ke sekolah mulai dari SD, madrasah dan ke TK-TK,” katanya.
Cahya menambahkan, untuk pelaksanaan vaksinasi di setiap puskesmas akan ada satu dokter yang bertugas sebagai pengawas. “Ya kalau ada masalah atau perlu dikonsultasikan maka akan ditangani oleh dokter pengawas ini,” katanya.
BACA JUGA: Klaten KLB Penyakit Polio, Dinas Kesehatan Sleman Tingkatkan Kewaspadaan
Untuk kasus polio, dia memastikan di Sleman tidak ada temuan kasus. Menurut dia, secara kasus, Sleman sudah masuk eradikasi polio sejak 2007 lalu. “Vaksinasi massal ini dilakukan untuk pencegahan setelah ditemukan kasus polio di Manisrenggo, Klaten,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Sleman, Arif Kurniawan berharap kepada pemkab melalui dinas Kesehatan terus siaga dan wasapada terhadap potensi penyebaran penyakit polio. Keberadaan kasus di Manirenggo, Klaten yang berbatasan dengan wilayah Sleman harus dijadikan pembelajaran sehingga tidak kecolongan alias terdapat kasus di Bumi Sembada. “Harus ada Tindakan nyata untuk mengantisipasinya karena teknologi Kesehatan sudah sangat maju sehingga penyebaran polio bisa diantisipasi dengan baik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
- Pelaku Praktik Politik Uang Bakal Ditindak Tegas Polres Kulonprogo, Ini Hukumannya
- 3 Alasan Relawan Bolone Mase Mendukung Penuh Kustini - Sukamto di Pilkada Sleman
- KPU Bantul Petakan TPS Rawan Bencana Hidrometeorologi, Ini Lokasinya
Advertisement
Advertisement