Siklon Tropis Anggrek Masih Ada, DIY Berpotensi Hujan Hingga Akhir Pekan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Siklon Tropis Anggrek masih ada di kisaran wilayah Indonesia. Dampak tidak langsung dari siklon ini membuat awan hujan menumpuk sehingga potensi hujan di wilayah Jawa termasuk wilayah DIY diperkirakan akan meningkat beberapa hari ini.
Kepala Stasiun Meteorologi Jogjakarta, Warjono mengungkapkan dari hasil analisis pada Jumat (19/1/12024) pukul 07.00 WIB, posisi Siklon Tropis Anggrek berada di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, tepatnya sekitar 1380 kilometer sebelah barat daya bengkulu. Siklon bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan tiga knots atau enam kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia.
Advertisement
Berikutnya, Warjono memperkirakan selama 24 jam ke depan yakni hingga Sabtu (20/1/2024) pukul 07.00 WIB, posisi siklon masih akan berada di Samudra Hindia barat daya Bengkulu. Hanya saja jaraknya berada di sekitar 1.460 kilometer sebelah barat daya Bengkulu. Menjauh 80 kilometer dari posisi sebelumnya.
"Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Anggrek berada di Kategori 1 dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia," tegasnya.
Pada kategori 1, siklon tropis memiliki intensitas kecepatan angin 35-47 knots. Angka itu setara 63-88 kilometer per jam.
Salah satu aspek yang perlu jadi perhatian ialah pergerakan awan hujan saat siklon berlangsung. Warjono menjelaskan keberadaan Siklon memicu dampak tidak langsung berupa penumpukan awan hujan yang terus menerus melewati pulau Jawa, oleh tekanan rendah di wilayah Australia.
"Dampak tidak langsung menumpuknya awan hujan di wilayah barat dan tertarik tekanan rendah di Australia yang terus menerus melewati Jawa," jelasnya.
BACA JUGA: Dampak Siklon Tropis Anggrek, Sejumlah Pohon di Wilayah Sleman Tumbang
Dengan awan hujan yang terus menumpuk, potensi hujan disertai petir akan berlangsung di sejumlah wilayah, tak terkecuali di wilayah DIY. Karenanya masyarakat harus mewaspadai potensi hujan yang bisa berdampak pada berbagai bencana hidrometeorologi.
"Waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang berdampak bencana hidrometeorologi seperti longsor di pegunungan, pohon tumbang serta genangan air atau banjir. Selalu pantau info BMKG," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
Advertisement
Advertisement