Bupati Bantul Kunjungi RSUD Panembahan Senopati, Ini Update Terkini Kondisi Korban Bus Terguling di Bukit Bego
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih berkunjung ke RSUD Panembahan Senopati untuk mengetahui kondisi terkini korban kecelakaan bus terguling di Bukit Bego, Kamis (9/2/2024).
Halim mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul turut berduka dan berbelasungkawa atas kecelakaan bus yang mengangkut rombongan wisata dari Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Diketahui bus tersebut membawa 53 orang rombongan yang berpiknik ke Becici.
Advertisement
"Sepulang dari Becici di turunan Bukit Bego telah terjadi kecelakaan sekitar pukul 13.30 WIB dan hari ini telah dirawat di RS Panembahan Senopati, meninggal dunia tiga orang, rawat jalan 16 orang, rawat inap delapan orang dan akan dirujuk ke [RSUD] Sarjito satu orang, " katanya saat ditemui di RSUD Panemabahan Senopati pada pukul 19.43 WIB.
Sementara korban yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah ada lima orang yang rawat jalan, dua orang rawat inap, dan satu orang sedang dalam observasi. Menurut Halim, dari keterangan pasien yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati sejak awal bus tersebut memang dinilai tidak layak.
"Jadi yang dipesan itu bus yang bagus, tetapi saat mau berangkat ganti bus," katanya.
Baca Juga
Lurah Girijero Sebut Dengar Bus Terguling di Bukit Bego & Tangisan Banyak Orang dari Rumahnya
Begini Kronologi Bus Terguling di Bukit Bego Bantul Versi Penumpang Selamat
Update Bus Terguling di Bukit Bego Bantul, Tiga Orang Meninggal dan Puluhan Luka-Luka
Halim menambahkan berdasarkan informasi dari Dishub Bantul, uji kelayakan kendaraan tersebut berlaku hingga 25 April 2019. "Maka kami selalu mensyaratkan dan menyerukan ketika kendaraan mau ke objek wisata yang ada di Dlingo hendaklah bus yang baik dan normal, mesin dan remnya harus dipastikan terlebih dulu, karena memang jalannya itu menanjak curam," sarannya.
Dia menuturkan Pemkab Bantul akan menanggung biaya pemulangan korban selamat dan meninggal. Sementara biaya pengobatan korban yang rawat inap akan ditanggung Jasa Raharja, keluarga korban meninggal pun akan mendapat santunan dari Jasa Raharja.
Dia mengaku sejak kecelakaan di kawasan Mangunan pada 2022 lalu, pihaknya telah menambah rambu lalu lintas. "Ini adalah kedua kalinya rombongan bus kecelakaan di Bukit Bego. Sejak dari kecelakaan sebelumnya, kami sudah memperbanyak rambu-rambu, baik dari arah bawah maupun arah atas," katanya.
Meski begitu, menurut Halim kejadian tersebut akan menjadi evaluasi terkait keselamatan berkendara disana. "Nanti kami akan buka kembali rekomendasi KNKT. Ini kan telah melakukan uji jalan di tempat itu dan ada rekomendasinya yang nanti akan kami pelajari lebih lanjut," ujarnya.
Pasalnya, kata dia, jalan tersebut merupakan jalan provinsi sehingga membutuhkan rekomendasi dari KNKT untuk peningkatan keselamatan. "Ini kan jalan tingkat provinsi, nanti akan kami sampaikan ke Dishub [DIY] dan Dinas Pekerjaan Umum provinsi [DPUPESDM DIY] agar rekomendasi dari KNKT, ada beberapa item yang mesti diperhatikan dan dilaksanakan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
Advertisement
Advertisement