Advertisement

BKKBN DIY Gelar Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Holistik Integratif

Media Digital
Selasa, 27 Februari 2024 - 17:07 WIB
Maya Herawati
BKKBN DIY Gelar Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY melaksanakan kegiatan Fasilitasi Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) di Ruang Kencana kantor Perwakilan BKKBN DIY, Selasa (27/02/2024). - ist - BKKBN DIY

Advertisement

JOGJA—Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)  DIY melaksanakan kegiatan Fasilitasi Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) di Ruang Kencana kantor Perwakilan BKKBN DIY, Selasa (27/02/2024).

Pertemuan ini difasilitasi oleh Tim Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting BKKBN DIY dan dihadiri oleh  Wakil Ketua Bhayangkari DIY, Persit Kartika Candra Kirana Korem 072 Pamungkas,  DPD IPeKB DIY dan DPC IPeKB Kabupaten/Kota, Ketua TP PKK DIY dan Kabupaten/Kota, serta kader kelompok BKB dan BKB HI Kabupaten kota. Peserta yang hadir sejumlah 75 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas Kelompok BKB menjadi Kelompok BKB Holistik Integratif

Advertisement

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, DR. Dra. Andi Ritamariani, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kelompok BKB yang ada di DIY sejumlah 1.466 kelompok dan 644 kelompok BKB HI. Kepala Perwakilan BKKBN DIY berharap bahwa kelompok BKB yang belum terintegrasi dapat segera terintegrasi dengan PAUD maupun Posyandu, selain itu juga berharap jika kader PKK dapat mencantumkan BKB ke dalam binaan PKK, supaya dapat mendukung pemerintah dalam mencapai Generasi Emas di Tahun 2035.

Dengan terintegrasinya kelompok BKB, seperti PAUD, Posyandu, dan juga pemberian makanan tambahan (jika ada) dapat memberikan orang tua atau pengasuh anak pengetahuan tentang pengasuhan melalui tiga kompomen yaitu Asah Asih Asuh demi mewujudkan keluarga berkualitas.

Materi Strategi Penguatan Pengelolaan BKB HI di D.I Yogyakarta disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Witriastuti Susani Anggraeni, SE., MM, memberikan pemahaman tentang Pelayanan Holistik Integratif, yang merupakan pelayanan yang dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi antara kelompok BKB, Posyandu dan PAUD baik dalam tempat maupun waktu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar anak.

Sedangkan materi Kebutuhan Terpadu Untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Balita Anak disajikan oleh dr. Retno Sutomo, Sp.A(K), Ph.D. Salah satu yang membedakan anak dengan orang dewasa, demikian diungkap dokter Retno, adalah anak akan terus tumbuh dan berkembang. Tumbuh artinya dari segi kuantitatif sedangkan Berkembang dari segi kualitatif. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana mendorong dan membuka pikiran orang tua dari anak disabilitas agar tidak merasa down dan selalu negatif.

BACA JUGA: Progres Pembangunan Tol Joga-Bawen Seksi 1 Capai 50 Persen Lebih, Ini Detail Strukturnya

Pertumbuhan dimulai sejak masih dalam kandungan. Perkembangan dipengaruhi oleh nutrisi dan proses belajar (stimulasi dan pengalaman). Stimulasi yang pertama dapat dilakukan adalah melalui makanan. Protein hewani memiliki pengaruh yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dokter Sutomo menekankan Perlunya pemenuhan kebutuhan anak meliputi aspek fisik, biologis, medis, psikososial, dan spiritual. Sehingga perlunya Kerja sama antara orang tua dengan petugas medis dalam mendeteksi potensi stunting lebih dini.

Pengasuh perlu memberikan kepekaan terhadap anak mengenai apa yang menjadi kebutuhan anak tersebut. Dengan adanya kepekaan orang tua akan membantu mendeteksi anak sejak dini terhadap apa pertumbuhan dan perkembangan yang semestinya dilakukan seorang anak seusianya. 

Selanjutnya materi mengenai peran pemberdayaan Masyarakat Dalam Program Kesehatan Balita Dan Anak Di DIY disajika oleh Danang Setiadi, SIP, M.P. Danang mendorong Puskesmas agar mampu melakukan advokasi pemanfaatan Anggaran Desa untuk kegiatan Kesehatan.

Disampaikan pula bahwa saat ini terdapat 5.700 posyandu yang terdaftar, namun yang aktif hanya 5.500 Posyandu. Posyandu itu ada empat jenis yaitu Pratama, Madia , Purnama dan Mandiri. Pelayanan posyandu belum optimal sebab masih banyak posyandu yang belum mencapai tahap mandiri. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Video Siswa SD di Salatiga Studi Tur Naik Pesawat Garuda, Ternyata Nabung Sejak Kelas 1

News
| Selasa, 07 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement