Advertisement
Setelah Vaksin Polio, Anak di Sleman Bakal Menjalani Imunisasi JE
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan Sleman memastikan adanya program vaksinasi Japanese Encephalitis (JE) di tahun ini. Meski demikian untuk pelaksanaan masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat.
Penyelenggaran vaksin JE tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No: JK.01.07/MENKES/1462/2023 tentang Pemberian Imunisasi JE di Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat dan DIY. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, sasaran vaksinasi JE diberikan kepada anak-anak yang berusia 15 tahun ke bawah.
Advertisement
Pelaksanaan vaksinasi merupakan Keputusan dari Pemerintah pusat dan dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi DIY.“Ini program dari pusat dan akan dilaksanakan juga di Kabupaten Sleman,” kata Yuli, Jumat (8/3/2024).
Meski demikian, ia mengakui belum bisa memastikan kapan vaksinasi dilakukan. Dia berdalih, pelaksanaan masih menunggu instruksi resmi dari Kementerian Kesehatan. “Sudah kami persiapkan dengan memulai proses pendataan anak-anak yang akan mengikuti vaksin,”katanya.
Disinggung mengenai keberadaan kasus penyakit JE, Yuli memastikan di Kabupaten Sleman tidak ada pasien penyakit tersebut. Ia berharap tidak ada temuan kasus berkaitan dengan penyakit ini. Semoga tidak ada kasus JE di Sleman,” katanya.
Baca Juga
Dinas Kesehatan Jogja Siapkan Puluhan Ribu Anak Diimunisasi Japanese Encephalitis
Jadwalkan Imunisasi JE September 2024, Dinkes Bantul Mulai Mendata Jumlah Anak
Meski Tak Ada Kasus, Pemkot Jogja Akan Gencarkan Vaksin JE
Rencana pemberian vaksin JE, bukan satu-satunya program vaksinasi yang diselenggarakan di Kabupaten Sleman pada tahun ini. Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, di awal tahun ini, anak-anak di Sleman mendapatkan vaksinasi polio.
Pelaksanaan vaksinasi Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub-PIN) polio tidak lepas adanya temuan kasus positif di Klaten yang berbatasan dengan Sleman. Atas temuan kasus ini, Klaten ditetapkan sebagai wilayah Kejadian Luar Biasa (KLB) polio sehingga upaya pencegahan di Bumi Sembada diintesifkan.
Menurut dia, salah satu upaya dengan memberikan vaksinasi tetep kepada anak berusia 0-7 tahun. Adapun pemberian vaksin polio dilaksanakan dua kali. Untuk kasus, Cahya mengungkapkan Sleman sudah tidak ada kasus polio sejak 2007 lalu. “Vaksin polio yang diberikan saat ini untuk melengkapi sehingga anak-anak benar-benar terhindar dari penyakit polio. Sebab, penyakit ini tidak ada obatnya dan pencegahan bisa dilakukan melalui program imunisasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Belum Pikirkan Pilkada DKI Jakarta dan Ingin Rehat Dulu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Cegah Mafia Tanah, Kantor Pertanahan Jogja Dorong Masyarakat Punya Sertifikat Tanah Elektronik
- 70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik
- Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
- Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!
- Tarik Kunjungan Wisatawan ke Kotabaru, Pemkot Jogja Menggelar Kotabaru Ceria, Catat Tanggalnya
Advertisement
Advertisement