Pojok Baca di Dlingo Sepi Pengunjung, Dispusip: Masyarakat Semestinya Mandiri, Tidak Terus Didampingi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Alas Literasi, sebuah pojok baca masyakat di Dlingo sepi pengunjung sejak pandemi Covid-19. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Bantul dorong eksistensinya.
Pendiri Alas Literasi, Giyanto menyampaikan dalam sehari pengunjung Alas Literasi dapat mencapai sekitar 50 anak, sementara saat ini jarang ada yang berkunjung.
Advertisement
"Hari-hari belakangan sepi, bahkan tidak ada [pengunjung] yang kesitu," katanya, Kamis (14/3/2024).
Dia menyampaikan selama ini pojok baca tersebut dikelola masyakat secara swadaya. Kemudian saat Pandemi Covid-19, pengurus yang ada memiliki kesibukan pribadi, sehingga kegiatannya cenderung tidak aktif.
Menurut Giyanto, sebelumnya banyak anak tertarik untuk belajar dan membaca di sana. Alas Literasi juga melayani peminjaman buku bacaan, bimbingan belajar, dan pengenalan permainan tradisional bagi anak-anak setempat. Dulu biasanya tempat tersebut aktif beroperasi setiap Rabu dan Minggu.
Dia menyampaikan buku-buku yang ada disana merupakan donasi dari Dispusip Bantul dan beberapa relawan. Dulu jumlahnya sekitar lebih dari seribu buku, lantaran banyak buku dipinjam tidak kembali, maka saat ini hanya tersisa sekitar 500 buku.
"Setelah Corona belum ada dukungan [buku] dari Dispusip Bantul," katanya.
Alas Literasi berdiri sejak 2017 diatas lahan seluas 7 ribu meter milik keluarga Giyanto. Di lahan tersebut telah dilengkapi dengan ruang serbaguna dan kamar mandi.
Sementara Kepala Dispusip Bantul, Sukrisna Dwi Susanta menyampaikan Alas Literasi dulu merupakan salah satu pojok baca masyakat yang didirikan Dispusip Bantul. Menurutnya, setelah didirikan, pengelolaan Alas Literasi diserahkan ke masyakat setempat.
"Masyakat mestinya mandiri mengelola, tidak perlu terus didampingi. Dulu itu kita hidupkan dengan membantu tempat dan bukunya," katanya, Kamis (14/3/2024).
Dia mengaku sebelumnya telah berkomunikasi dengan pengurus Alas Literasi mengenai kendala yang dialami disana. Dia pun telah menyarankan beberapa kegiatan pendukung seperti camping atau lomba agar anak-anak setempat tertarik untuk berkunjung.
Dia menyampaikan pihaknya akan memberikan pendampingan manajemen perpustakaan disana untuk mendorong keberlanjutan tempat tersebut. Sementara bantuan perbaikan infrastruktur lain belum dapat diberikan lantaran belum dianggarkan.
BACA JUGA: Bantul Resmikan Alas Literasi
Dia menyampaikan pojok baca masyakat lainnya sering mengalami kendala serupa. Menurutnya ketika pengurusnya memiliki kesibukan lain, biasanya pojok baca masyakat tidak ada regenerasi pengurus.
"Di kampung biasanya ada tokoh tertentu yang punya semangat yang tinggi, begitu pengurus bekerja keluar daerah atau menikah, sering terbengkalai," katanya.
Dia menyampaikan pojok baca yang didirikan masyakat di setiap pelosok Bantul telah dijangkau Dispusip Bantul.
"Kita kadang Sabtu-Minggu ada permohonan dari masyakat, atau mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Karangtaruna untuk memberikan pelayanan perpustakaan menggunakan mobil perpustakaan keliling," katanya.
Selama ini Dispusip Bantul terus mendorong eksistensi pojok baca masyakat di Bantul. Beberapa lokasi yang telah didorong antara lain di Sewon, Pleret dan Piyungan. Tahun 2024, Dispusip akan menambah lima pojok baca.
Selain itu, Dispusip Bantul juga mendorong kerjasama pengelolaan beberapa Taman Baca Masyakat (TBM) yang dikelola Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan literasi pelajar. Selain itu untuk peningkatan literasi, Dispusip Bantul juga memilih aplikasi Bantul Pintar yang tahun 2023 meraih juara 2 inovasi se-Kabupaten Bantul.
"Itu kami sediakan buku perpustakaan digital sekitar 2 ribu buku," katanya.
Selian Dispusip Bantul juga memiliki pojok baca digital di beberapa kalurahan. Tahun 2023, Dispusip telah mendukung pojok baca di Seloharjo, Pundong, serta di Unit Pelayanan SIM Polres Bantul.
Dispusip Bantul pun mendorong akreditasi perpustakaan sekolah di Bantul, saat ini menurutnya sudah banyak perpustakaan sekolah tingkat SD dan SMP di Bantul yang memperoleh terakreditasi A.
"Itu penting karena terkait peningkatan mutu kualitas sekolah, terkait dengan penilaian lomba-lomba juga," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 5 Hari Penuh, Puluhan Pelajar Kulonprogo Jadi Nelayan
- Pengusaha Muda, Giffari Naufal Arisma Putra, Berkunjung ke Yogyakarta
- Warga Garan Denokan Gelar Selawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Harda-Danang
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement
Advertisement