Advertisement

20 Anak Berisiko Stunting, Kelurahan Kricak Gencarkan Pemberian Makanan Tambahan

Alfi Annisa Karin
Minggu, 31 Maret 2024 - 13:27 WIB
Ujang Hasanudin
20 Anak Berisiko Stunting, Kelurahan Kricak Gencarkan Pemberian Makanan Tambahan Makanan tambahan yang beberapa waktu lalu diberikan kepada anak risiko stunting, ibu hamil, dan ibu menyusui di Kelurahan Kricak sebagai salah satu upaya menekan angka prevalensi stunting. - Istimewa. Dokumentasi Kelurahan Kricak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Sebanyak 20 anak di Kelurahan Kricak, Kemantren Tegalrejo, Jogja terindikasi mengalami risiko stunting. Ditunjukkan dari berbagai faktor, di antaranya berat badan dan tinggi badan yang di bawah normal.

Untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah Kelurahan Kricak menempuh sejumlah upaya untuk menekan angka prevalensi stunting. Bahkan, stunting menjadi salah satu fokus dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Kelurahan Kricak beberapa waktu lalu.

Advertisement

Lurah Kricak May Christianti Sudarmono menuturkan salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan gencarnya pemberian makanan tambahan (PMT). Menyasar pada anak berisiko stunting, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Terbaru, pihaknya turut memberikan makanan tambahan berupa satu kilogram lele dan setengah kilogram telur. Ini diwujudkan dengan skema kerja sama CSR dengan perusahaan swasta. Ditujukan kepada 30 anak risiko stunting, ibu hamil, dan ibu menyusui di wilayahnya.

"Kricak angka kemiskinannya masih terbilang tinggi. Kami mempunyai pemikiran bahwa stunting ini harus betul-betul kita prioritaskan penanganannya. Kemarin ada bantuan dari Progo dan PT Tower bersama, memberikan lele dan telur untuk ibu hamil dan ibu menyusui," jelasnya saat dihubungi, Minggu (31/3/2024).

BACA JUGA: Cegah Kasus Stunting Baru, Ini yang Dilakukan Pemkot Jogja

Lele dan telur dipilih sebab memiliki kandungan protein yang tinggi. Lele diambil dari hasil budidaya Kelompok Peternak Lele Jati Berkah yang dikelola oleh warga Kricak. Sehingga perekonomian di Kelurahan Kricak juga ikut berputar.

Di sisi lain, May memastikan ibu hamil, ibu menyusui, maupun anak risiko stunting selalu dipantau oleh Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari PKK, kader kesehatan, dan bidan yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Dinkes Kota Jogja. Tak hanya PMT, pihaknya juga turut menggandeng universitas.

"Bekerja sama dengan Unriyo, pada seribu hari pertama kehidupan, memberikan zat besi untuk perempuan remaja putri," imbuhnya.

Sejak PMT diberikan pada 2022, May menuturkan telah ada progres yang baik. Anak-anak dengan risiko stunting juga terpantau telah mengalami peningkatan tinggi badan maupun berat badan. Ke depan, pihaknya juga akan melalukan regenerasi Tim Pendamping Keluarga, lantaran anggota yang ada saat ini dirasa telah terlalu sepuh.

"Selain sudah kita berikan pendampingan dengan dana kelurahan dengan PMT, kami akan melakukan merekrut lagi, meregenerasi kader-kader yang ada. Banyak yang sudah sepuh, jadi memang dibutuhkan kader kesehatan yang masih muda dan berjiwa sosial tinggi. Ibu hamil butuh perhatian lebih," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement