TPS Sementara Gadingsari Segera Penuh, DLH Bantul Masih Kesulitan Cari Lokasi TPSS Lain
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul masih terus mencari lahan untuk digunakan sebagai lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS).
Hal ini menyusul penuhnya TPSS Gandingsari pada akhir bulan Mei 2024 dan tidak adanya lahan di Srimartani, Piyungan-tempat rencana awal pembangunan TPSS.
Advertisement
"Kami masih terus mencari lokasi yang pas untuk TPSS. Karena kan TPSS Gadingsari yang saat ini ada akan penuh pada 31 Mei 2024," kata Kepala DLH Bantul Bambang Purwadi Nugroho, Selasa (14/4/2024).
BACA JUGA: Sudah Ada 5 Pembuang Sampah Liar Bantul Disidang, Kesulitan Cari Tempat Buang Jadi Alasan
Lebih lanjut Bambang mengungkapkan, sejak digunakan pada 1 Mei 2024, TPSS Gadingsari setiap harinya menerima sampah sebanyak 25 sampai 30 truk. Dengan perhitungan lahan yang ada, yakni seluas3.600 meter persegi dan kapasitas 9.700 meter kubik tersebut, maka lahan yang berada di padukuhan Wonoroto itu akan penuh dalam waktu sebulan.
"Untuk itu, kami sedang cari lahan lainnya untuk dijadikan TPSS. Karena tiga TPST yang saat ini ada sedang dalam tahap pembangunan dan belum bisa digunakan," lanjut Bambang.
Sementara Lurah Srimartani, Piyungan, Mulyana menyatakan jika pihaknya beberapa waktu lalu telah diminta oleh Pemkab Bantul untuk mencari lahan sebagai lokasi TPSS. Namun dalam perkembangannya, tidak ada lahan yang sesuai dan cocok untuk digunakan sebagai TPSS.
"Kami sudah diminta. Sudah kami cek beberapa lokasi sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Alhasil, tidak ada yang pas. Kami juga sudah laporkan ke DLH terkait dengan tidak adanya lahan untuk TPSS," katanya.
Menurut Mulyana, spesifikasi lahan yang dibutuhkan oleh DLH untuk dijadikan lokasi TPSS adalah jauh dari pemukiman, berupa cekungan dan akses jalan yang mudah dilewati truk. Hanya saja, lahan yang ada, tidak ada yang pas dengan spesifikasi tersebut.
BACA JUGA: DLH Bantul Minta Lahan Penampungan Sampah Ilegal di Bantul Urus Izin
"Ada lokasinya berupa jurang-jurang, tapi aksesnya sulit. Sebenarnya jika kami sudah menemukan lokasi dan siap, bulan kemarin sudah mulai dibangun TPSS-nya," jelas Mulyana.
Menanggapi hal tersebut, Bambang mengakui jika dirinya telah mendapatkan laporan dari pihak Pemkal Srimartani. Di kalurahan tersebut tidak ada lahan yang pas untuk pembangunan TPSS.
"Aksesnya sulit. Untuk itu, kami masih cari lahan di tempat lainnya," papar Bambang.
Menurut Bambang, konsep TPSS yang akan dibangun nantinya akan sama dengan TPSS Gadingsari. Sampah yang sebelumnya telah dipilah akan langsung dimasukkan ke dalam jugangan yang sebelumnya dilapisi geomembran. Selain itu, sampah yang dibuang nantinya juga akan disemprot dengan ecolindi untuk mencegah bau dan lalat kemudian ditutup dengan geomembran untuk mencegah air hujan membasahi sampah.
"Setelah itu akan kami tutup lagi. Agar tidak menimbulkan bau. Tapi, untuk lokasi TPSS yang baru ini masih kami cari. Kami harus berpacu dengan waktu, karena TPSS Gadingsari akhir bulan ini sudah penuh," ucap Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement