Advertisement

Kementerian LHK RI Dorong Pemda DIY Menambah Areal Tutupan Hutan Lahan

Yosef Leon
Senin, 20 Mei 2024 - 15:37 WIB
Maya Herawati
Kementerian LHK RI Dorong Pemda DIY Menambah Areal Tutupan Hutan Lahan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI mendorong Pemda DIY untuk menambah serapan karbon atau tutupan hutan di wilayahnya untuk mendukung Indonesia's FOLU Net Sink 2030.

FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui aksi mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan lahan dengan kondisi tingkat serapan sudah lebih tinggi dari tingkat emisi pada 2030.

Advertisement

Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional Novia Widyaningtyas mengatakan, area tutupan lahan hutan di DIY sebesar ± 6,92% luas daratan dan tentu saja sangat kurang dari minimal kecukupan tutupan hutan.

Sementara itu DIY mempunyai areal lahan kritis dan sangat kritis mencapai sekitar ± 72.294 hektare. Kondisi tersebut menjadi potensi yang besar untuk menyusun aksi mitigasi pengurangan emisi GRK di wilayah DIY dengan memperhatikan potensi daya dukung dan daya tampung air.

"Kalau di DIY pada umumnya karena populasinya sangat tinggi kondisi hutannya memang tidak besar dan bisa ditingkatkan lagi dengan tutupan lahan baik di lahan kritis dan nonkritis jadi masih bisa diperbaiki," jatah Novia dalam sosialisasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030, Senin (20/5/2024) di Jogja.

BACA JUGA: Info PPDB 2024 SMA/SMK DIY: Syarat Nilai Gabungan Jalur Prestasi Diturunkan

Novia menjelaskan, terdapat tujuh rencana operasional di Region Jawa dan enam rencana operasional yang dapat diterapkan di DIY yang terdiri dari RO1 pencegahan laju deforestasi pada lahan mineral, RO4 pembangunan hutan tanaman, RO7 peningkatan cadangan karbon dengan rotasi, RO8 peningkatan cadangan karbon non rotasi, RO11 perlindungan konservasi keanekaragaman hayati dan RO12 pengelolaan mangrove.

"Jadi ada angka penurunan emisi yang kami tagetkan dan juga peningkatan cadangan karbon sehingga Indonesia bisa mencapai emisi negatif sebesar 140 juta ton CO2eq pada 2030 mendatang," ujarnya.

Ketua Harian I Tim Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Ruandha Agung menyebut, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan GRK dari lima sektor yakni kehutanan dan penggunaan lain, energi, pertanian, industri dan limbah. Dari lima sektor itu sektor FOLU punya tanggung jawab untuk menurunkan emisinya yang paling besar yakni 60 persen GRK Indonesia harus diturunkan dari sektor itu.

"Tantangan yang dihadapi karena penduduk 60 persen ada di Jawa itu adalah bencana hidrologis, banjir longsor dan lainnya. Ini yang menjadikan daya tampung pulau Jawa semakin berat untuk mendukung kepadatan penduduk, maka diperlukan aksi nyata dari FOLU ini," ujarnya.

Kepala DLHK DIY Kusno Wibowo menyatakan, Pemda DIY sangat fokus dengan aksi mitigasi perubahan iklim. Melalui instansi ini, sejak 2019 telah melaksanakan kegiatan pola pengkayaan hutan rakyat pada kelompok tani hutan di Sleman, Kulon Progo, Bantul dan Gunungkidul.

"Pola pengkayaan hutan rakyat ini merupakan salah bentuk upaya rehabilitasi hutan dan lahan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan," jelasnya.

Pada 2021, Pemda DIY juga telah mencanangkan Kawasan Alas Pengkol di Kalurahan Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul sebagai hutan tematik Agroforestry yang dikerja samakan dengan pemerintah setempat dan melibatkan warga di Kalurahan Sriharjo serta warga sekitar.

"Kami berkomitmen untuk melaksanakan program-program yang kontributif terhadap pencapaian Indonesia's FOLU Net Sink 2030," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemiskinan di Jateng Turun 0,30 Persen, Pj Gubernur Jateng Minta Semua Pihak Tetap Bekerja Keras

News
| Senin, 01 Juli 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement