Advertisement

Dibandingkan E-Tiket Retribusi, Wisatawan di Bantul Lebih Memilih Bayar Tunai

Stefani Yulindriani Ria S. R
Selasa, 25 Juni 2024 - 16:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Dibandingkan E-Tiket Retribusi, Wisatawan di Bantul Lebih Memilih Bayar Tunai Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul. Antara - Hery Sidik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Wisatawan lebih memilih membayar tunai retribusi ke sejumlah destinasi wisata di Bantul daripada menggunakan layanan elektronik tiket (e-tiket).

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Saryadi menyampaikan sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Bantul memilih membayar secara manual atau tunai. Dispar mencatat persentase pengguna pembayaran digital hanya berkisar 3,5% dari total pengunjung per bulan.

Advertisement

BACA JUGA: Disbud Bantul Targetkan 5.000 Orang Kunjungi Mataram Culture Fest 2024

Hal itu, katanya  lantaran sinyal internet di beberapa destinasi wisata masih lemah. Saat wisatawan yang akan membayar secara digital, seringkali aplikasi yang akan digunakan tidak bisa diakses.

“Tetapi memang di beberapa loket Tempat Pemungutan Retribusi [TPR], terutama di Pantai Barat, sinyal HP cukup berpengaruh. Karena keterbatasan jaringan, proses HP [dalam bertransaksi secara digital] agak lama loadingnya. Itu yang membuat lebih cepat [pembayaran] manual, tinggal menyobek karcis,” ujarnya, Selasa (25/6/2024).

Dia menuturkan sebagian besar wisatawan yang membayar secara digital merupakan generasi muda. "Masih lebih dominan [pembayaran] yang manual, mungkin baru pengunjung generasi muda yang sudah familiar dengan telepon genggang android, mobile banking dan lainnya,” ujarnya. 

Menurut Saryadi, Pemkab Bantul belum merancang kebijakan mengenai pembelian tiket retribusi secara daring. Namun, dengan perkembangan digitalisasi, tidak menutup kemungkinan pembelian tiket secara daring dapat diterapkan di waktu mendatang.

BACA JUGA: Tuntut Perbaikan Lindi dan Pembatalan Status Jalan TPA Banyuroto, Ini Jawaban Pemkab Kulonprogo

"Tiket online kita belum bisa melayani kita belum menyiapkan sistem. Ke depan bisa dikembangkan tiketing online [pembelian tiket retribusi secara daring], [pembayaran] dari tunai ke non-tunai," ujarnya.

Manfaat eTiketing

Saryadi mengatakan, pembayaran digital atau e-tiket retribusi yang diterapkan di destinasi wisata Bantul sejak akhir tahun 2023 lalu, bertujuan untuk mempermudah wisatawan dalam bertransaksi di destinasi wisata. 

“Seluruh [wisatawan] objek wisata yang dikelola Pemkab [Bantul] telah kita berikan pilihan pembayaran tiket retribusi secara tunai dan non-tunai dengan QRIS dan zeepos,” ujarnya.

Selain itu, kata Saryadi pembayaran digital dilakukan untuk mengoptimalkan rekapitulasi capaian pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata Bantul. Hal itu lantaran dengan pembayaran digital, PAD yang diterima Pemkab Bantul akan terekap secara real time.

Menurutnya, pembayaran digital juga meningkatkan akuntabilitas dalam pembayaran retribusi tersebut. "Karena cashless jelas uang masuk ke rekening Pemkab. Jadi tidak ada petugas TPR yang terima uang," ujarnya.

Selama ini Pemkab Bantul baru bekerjasama dengan Dinpar DIY dalam aplikasi Visiting Jogja. Pemkab Bantul pun belum memiliki aplikasi untuk pembelian tiket retribusi yang dikelola sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenperin Terbitkan Platform JIS dan Polimer untuk Percepatan Layanan Industri

News
| Sabtu, 28 September 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement