Advertisement

Kisah Suratini Dampingi Ibunya Berobat dengan Program JKN

Media Digital
Rabu, 26 Juni 2024 - 10:57 WIB
Ujang Hasanudin
Kisah Suratini Dampingi Ibunya Berobat dengan Program JKN Suratini, warga Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul. - Ist

Advertisement

BANTUL—Menjelang satu dekade penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan semakin memantapkan diri untuk memberikan jaminan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Manfaatnya terus dirasakan salah satunya oleh Suratini, warga Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul.

Suratini menceritakan pengalamannya saat mendampingi sang ibu menjalani pengobatan. Akibat tuberkulosis, sang ibu harus berulang kali datang ke rumah sakit. Beruntung, Program JKN hadir untuk Suratini dan keluarga. Tuberkulosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang dapat menyerang bagian penting tubuh, salah satunya adalah paru-paru.

Advertisement

“Saya rutin mengantar ibu berobat ke Rumah Sakit Respira Paru-Paru Palbapang, Bantul. Beliau menderita sakit paru-paru, TBC (Tuberkulosis-red) tepatnya. Tapi masa penyembuhannya sudah selesai. Tinggal lukanya saja, kemarin kata dokter menyarankan biar lukanya sembuh terlebih dahulu,” ujar Suratini saat ditemui, Selasa (25/6/2024).

Gejala tuberkulosis yang kerap muncul diantaranya, batuk terus menerus yang terkadang disertai dengan dahak atau batuk darah, demam dan berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan. Ciri khas lainnya yaitu mudah lelah terus menerus, tubuh cepat terasa lemas dan mengalami nyeri bagian otot dan sendi. Tuberkulosis pun membuat penderitanya kehilangan nafsu makan dan akan berakibat menurunnya berat badan.

“Awalnya ibu menerima pengobatan dari puskesmas, namun karena belum ada perkembangan yang signifikan puskesmas kemudian merujuk ibu ke Rumah Sakit Respira Paru-Paru. Lalu semenjak itu ibu rutin untuk berobat disini. Kami sangat terbantu dengan penjaminan dari JKN. Tidak ada biaya yang kami keluarkan, semua nol rupiah. Pelayanannnya pun serba mudah,” kata Suratini.

BACA JUGA: BPJS Kesehatan Berikan Penghargaan pada Badan Usaha dan Faskes Terbaik

BACA JUGA: Dengan BPJS Kesehatan, Kondisi Harris Terjaga

Suratini menuturkan selama menggunakan penjaminan dari JKN, ibunya tidak pernah merasakan adanya diskriminasi atau perbedaan pelayanan antara pasien penjaminan JKN dengan pasien berbiaya umum atau lainnya. Peserta JKN berhak akan layanan yang mudah, cepat dan setara tanpa diskriminasi. Ini pun tertuang dalam Janji Layanan JKN yang menjadi komitmen fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Saya merasakan pelayanannya sama semua dan tidak ada perbedaan. Di sini itu prosedurnya sesuai dengan ketentuan. Kalau semisal kurang jelas itu dibantu dengan petugas di sini. Semua pelayanan di fasilitas kesehatan ini alhamdulillah baik. Apalagi saya terus yang mengantar ibu saya ke sini sampai sekarang. Jadi saya tahu betul,” kata Suratini.

Suratini juga telah memafaatkan antrean online yang terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN. Suratini bisa mengambil nomor antrean sejak dari rumah bahkan sebelum hari rencana kunjungan ke rumah sakit. Fasilitas ini membuat Suratini dan ibunya tak perlu menunggu lama ketika akan berobat ke rumah sakit. Dari aplikasi Suratini juga bisa memantau pergerakan antrean.

“Cepat sekali, kebetulan kemarin saya mendaftarkan ibu melalui antrean online dua hari sebelumnya. Terus ibu saya langsung saya bawa kesini. Antrean online ini sangat bermanfaat sehingga saya dan ibu tidak perlu menunggu lama,” ungkapnya.

Suratini berpendapat bahwa jaminan kesehatan yang dihadirkan dari BPJS Kesehatan sudah baik. Ia menilai jika BPJS Kesehatan sudah membantu banyak sekali masyarakat saat akan mengakses layanan kesehatan tanpa mengkhawatirkan biaya.
“Saya merasakannya sudah bagus, apalagi pelayanan dari BPJS Kesehatan yang selama ini saya rasakan sangat bermanfaat. Terlebih

untuk orang seperti kita yang kurang begitu mampu. Karena sebenarnya taraf semua orang itu tidak sama, berbeda-beda. BPJS Kesehatan itu sangat membantu sekali utamanya untuk pengobatan. Karena sebenarnya untuk orang sakit itu tidak ada yang tahu, bisa saja mendadak. Apalagi biayanya bisa sangat banyak,” tutup Suratini. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenperin Terbitkan Platform JIS dan Polimer untuk Percepatan Layanan Industri

News
| Sabtu, 28 September 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement