Advertisement

Libatkan CSR, Dukung Penanganan Sampah Pantai Selatan

Media Digital
Kamis, 27 Juni 2024 - 10:47 WIB
Ujang Hasanudin
Libatkan CSR, Dukung Penanganan Sampah Pantai Selatan Kepala Bagian Pembiayaan Pembangunan Non Pemerintah Setda DIY, Rokhani Yuliyanti dan Lurah Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, dalam talkshow Pelibatan CSR Dalam Pengelolaan Sampah Di Kawasan Wisata Pantai Selatan DIY. - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

JOGJA—Permasalahan sampah di DIY harus ditangani oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, komunitas hingga pihak swasta. Program corporate social responsibility (CSR) menjadi salah satu komponen penting dalam pengelolaan sampah.

Hal ini disampaikan Kepala Bagian Pembiayaan Pembangunan Non Pemerintah Setda DIY, Rokhani Yuliyanti, dalam talkshow bertajuk Pelibatan CSR Dalam Pengelolaan Sampah di Kawasan Wisata Pantai Selatan DIY yang digelar di Jogja TV, Selasa (25/6).

Advertisement

Ia menjelaskan pelibatan CSR supaya ada keseimbangan antara perusahaan dan masyarakat dengan tiga aspek yang saling mendukung, yakni sosial, finansial dan lingkungan. “Bisa saling memberi dan menerima. Masyarakat diberdayakan oleh CSR. Sekarang sedang viral sampah, maka program CSR bisa terkait sampah. Kami ke Panggungharjo, Sewon, sudah ada CSR dari Danone dan Pegadaian yang dilibatkan,” ujarnya.

Hal ini akan ia terapkan pula salah satunya dalam pengelolaan sampah di kawasan wisata pantai selatan. Di pesisir, sampah berasal dari beberapa sumber, diantaranya wisatawan, penduduk setempat dan sungai yang mengalir dari wilayah utara.

“Kami prihatin wilayah pantai selatan yang sampahnya dihasilkan dari wisatawan dan penduduk sekitar. Hal ini menimbulkan pemandangan kurang indah, kawasan kumuh, tidak nyaman, mengganggu kesehatan lingkungan dan masyarakat,” katanya.

BACA JUGA: Isi Liburan Sekolah, Anak-Anak di Sleman Diperkenalkan tentang Pengolahan Sampah Jadi BBM

CSR dilibatkan terutama dalam pendanaan, yang akan berkolaborasi dengan bank sampah. Pihaknya saat ini tengah mendata bank sampah khususnya di wilayah pantai selatan, yang telah memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah namun kekurangan sumber dana.

“Kami koordinasi dengan Pemerintah Kalurahan Parangtritis, di sana ada bank sampah yang mengolah sampah residu, plastik dan sebagainya menjadi seperti konblok. Kualitas bagus, cuma kurang support finansial. Kami sendiri di biro harus mencari pembiayaan alternatif lain. Sekarang baru diidentifikasi bank sampah yang sudah punya inovasi, yang nanti ditawarkan ke CSR,” ungkapnya.

Dalam pengelolaan sampah, kelurahan Panggungharjo menjadi salah satu kelurahan yang sudah maju. Mereka sudah melakukan pengelolaan sampah secara mandiri sejak 2013 dan menjadi percontohan bagi wilayah lain.

Lurah Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, menuturkan pelibatan pihak swasta tidak hanya dalam mekanisme CSR, namun yang lebih progresif yakni Extended producer responsibility (EPR). Hal ini seperti yang diterapkan Danone di Panggungharjo.

Dalam model ini, Danone membeli limbah minyak goreng bekas dari warga Panggungharjo untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif. Kelurahan Panggungharjo juga mengelola sampah yang dihasilkan dari bermacam produk Danone. “Untuk CSR Pegadaian, mereka datang menawarkan program memilah sampah menabung emas. Ini menjadi bagian insentif. Sebelum 2019 masyarakat menabung di bank sampah, setiap bulan rata rata Rp50.000- Rp70.000 konversi menjadi emas. Kalau menabung terus selama 10 tahun bisa membiayai anak mereka masuk sekolah,” kata dia. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perpres 19/2024 Diklaim Berdampak Positif Bagi Pelaku Industri Gim Nasional

News
| Sabtu, 29 Juni 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Mau Main Biliar Tetapi Tak Mau Keganggu Asap Rokok dan Vape, Coba ke Mille Billiards Saja

Wisata
| Rabu, 26 Juni 2024, 21:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement