Advertisement
Libatkan CSR, Dukung Penanganan Sampah Pantai Selatan
![Libatkan CSR, Dukung Penanganan Sampah Pantai Selatan](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/27/1179248/20240625_165634.jpg)
Advertisement
JOGJA—Permasalahan sampah di DIY harus ditangani oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, komunitas hingga pihak swasta. Program corporate social responsibility (CSR) menjadi salah satu komponen penting dalam pengelolaan sampah.
Hal ini disampaikan Kepala Bagian Pembiayaan Pembangunan Non Pemerintah Setda DIY, Rokhani Yuliyanti, dalam talkshow bertajuk Pelibatan CSR Dalam Pengelolaan Sampah di Kawasan Wisata Pantai Selatan DIY yang digelar di Jogja TV, Selasa (25/6).
Advertisement
Ia menjelaskan pelibatan CSR supaya ada keseimbangan antara perusahaan dan masyarakat dengan tiga aspek yang saling mendukung, yakni sosial, finansial dan lingkungan. “Bisa saling memberi dan menerima. Masyarakat diberdayakan oleh CSR. Sekarang sedang viral sampah, maka program CSR bisa terkait sampah. Kami ke Panggungharjo, Sewon, sudah ada CSR dari Danone dan Pegadaian yang dilibatkan,” ujarnya.
Hal ini akan ia terapkan pula salah satunya dalam pengelolaan sampah di kawasan wisata pantai selatan. Di pesisir, sampah berasal dari beberapa sumber, diantaranya wisatawan, penduduk setempat dan sungai yang mengalir dari wilayah utara.
“Kami prihatin wilayah pantai selatan yang sampahnya dihasilkan dari wisatawan dan penduduk sekitar. Hal ini menimbulkan pemandangan kurang indah, kawasan kumuh, tidak nyaman, mengganggu kesehatan lingkungan dan masyarakat,” katanya.
BACA JUGA: Isi Liburan Sekolah, Anak-Anak di Sleman Diperkenalkan tentang Pengolahan Sampah Jadi BBM
CSR dilibatkan terutama dalam pendanaan, yang akan berkolaborasi dengan bank sampah. Pihaknya saat ini tengah mendata bank sampah khususnya di wilayah pantai selatan, yang telah memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah namun kekurangan sumber dana.
“Kami koordinasi dengan Pemerintah Kalurahan Parangtritis, di sana ada bank sampah yang mengolah sampah residu, plastik dan sebagainya menjadi seperti konblok. Kualitas bagus, cuma kurang support finansial. Kami sendiri di biro harus mencari pembiayaan alternatif lain. Sekarang baru diidentifikasi bank sampah yang sudah punya inovasi, yang nanti ditawarkan ke CSR,” ungkapnya.
Dalam pengelolaan sampah, kelurahan Panggungharjo menjadi salah satu kelurahan yang sudah maju. Mereka sudah melakukan pengelolaan sampah secara mandiri sejak 2013 dan menjadi percontohan bagi wilayah lain.
Lurah Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, menuturkan pelibatan pihak swasta tidak hanya dalam mekanisme CSR, namun yang lebih progresif yakni Extended producer responsibility (EPR). Hal ini seperti yang diterapkan Danone di Panggungharjo.
Dalam model ini, Danone membeli limbah minyak goreng bekas dari warga Panggungharjo untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif. Kelurahan Panggungharjo juga mengelola sampah yang dihasilkan dari bermacam produk Danone. “Untuk CSR Pegadaian, mereka datang menawarkan program memilah sampah menabung emas. Ini menjadi bagian insentif. Sebelum 2019 masyarakat menabung di bank sampah, setiap bulan rata rata Rp50.000- Rp70.000 konversi menjadi emas. Kalau menabung terus selama 10 tahun bisa membiayai anak mereka masuk sekolah,” kata dia. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/29/1179657/game-online.jpg)
Perpres 19/2024 Diklaim Berdampak Positif Bagi Pelaku Industri Gim Nasional
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/26/1179290/biliar.jpg)
Mau Main Biliar Tetapi Tak Mau Keganggu Asap Rokok dan Vape, Coba ke Mille Billiards Saja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo PP, Sabtu 29 Juni 2024
- Jadwal Bus Damri ke Pantai Baron Gunungkidul, Pantai Parangtritis Bantul dan Bandara YIA Kulonprogo
- Cek Cuaca di Jogja Sabtu 29 Juni 2024, Potensi Hujan Lebat Terjadi di Sleman dan Kulonprogo Bagian Utara
- Kontraktor Diingatkan soal Pencegahan Korupsi
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 29 Juni, Jalan Tol Jogja Solo Diresmikan Juli, PPDB Jogja hingga Potensi Wisata Karst
Advertisement
Advertisement