Advertisement

Harga Ikan Tuna di Sadeng Anjlok Jadi Rp4.000 Per Kg, Kerugian Nelayan Tembus Rp500 Juta

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 30 Juni 2024 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Harga Ikan Tuna di Sadeng Anjlok Jadi Rp4.000 Per Kg, Kerugian Nelayan Tembus Rp500 Juta Beberapa kapal sedang terparkir di Pelabuhan Pantai Sadeng, Kalurahan Songbayu, Girisubo, Gunungkidul, Senin (24/6/2024). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Ketua Kelompok Nelayan Pantai Sadeng, Sarpan mengaku harga ikan tuna anjlok dari Rp25.000 per kilogram (kg) dan Cakalang sekitar Rp20.000 menjadi Rp4.000–Rp6.000 per kg. Padahal berat satu ekor ikan tuna dapat mencapai 1 kg. Anjloknya harga ikan disebabkan kondisi ikan yang mulai membusuk akibat minimnya pasokan es balok sebagai satu-satunya bahan untuk pengawetan ikan .

Sarpan mengatakan ada 25 ton ikan baik jenis tuna maupun cakalang yang mulai membusuk di ruang pendingin atau cold storage Pantai Sadeng.

Advertisement

Jika melihat harga normal, maka keuntungan nelayan seharusnya bisa mencapai sekitar Rp600 juta. Dengan anjloknya harga ikan, maka kerugian ditaksir menyentuh Rp500 juta. Ikan yang mulai membusuk ini dijual di pengolah ikan busuk di luar Gunungkidul. Insang ikan ini mulai putih dan lemas.

Sarpan menjelaskan pasokan es batu dalam jumlah besar hanya berasal dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Adapun pasokan es balok dari pabrik es di Kalurahan Siraman, Wonosari tidak mampu meng-cover kebutuhan nelayan. “Kami mendatangkan es batu balok dari Kabupaten Pacitan. Jaraknya yang jauh membuat es itu mencair,” kata Sarpan, Minggu (30/6/2024).

Dalam sekali sekali kirim, nelayan Pantai Sadeng dapat mendatangkan hingga 200 balok es di satu truk. Per balok dengan berat 60 kg dibanderol dengan harga Rp22.000. Penyusutan akibat mencair dapat mencapai 10 kg per balok.

Nelayan Pantai Sadeng juga membawa es balok ketika melaut. Perahu berukuran 10 gross ton (GT) dapat membawa hingga 60 balok, tetapi perahu 60 GT ke atas dapat mengangkut sekitar 250 es balok. “Perlu pabrik es yang besar di DIY ini untuk mencukupi kebutuhan wilayah selatan,” katanya.

BACA JUGA: Berkah Gelombang Tinggi, Nelayan di Gunungkidul Panen Ikan Teri

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan pabrik es yang ada di Kalurahan Siraman, Wonosari belum dapat mencukupi kebutuhan pasokan es balok di ruang penyimpanan yang tersebar di sepanjang pantai di Gunungkidul atau mulai dari Pelabuhan Gesing hingga Sadeng.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Rujimanto membenarkan suplai es balok dari Kabupaten Pacitan belum dapat mencukupi kebutuhan es balok. Persoalan ini terjadi sejak lama. “DKP Gunungkidul juga ada pabrik es, tetapi kecil. Kalau pas panen ikan, es balok itu tidak mencukupi kebutuhan,” kata Rujimanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menkes Uangkap Penyebab Harga Obat dan Alat Kesehatan di Indonesia Mahal

News
| Selasa, 02 Juli 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement