Advertisement

Belajar Menjadi Perempuan Berdaya lewat Bedah Buku

Media Digital
Senin, 01 Juli 2024 - 22:17 WIB
Maya Herawati
Belajar Menjadi Perempuan Berdaya lewat Bedah Buku Bedah buku bertajuk Inspirasi Pemberdayaan Perempuan, Menjadi Ibu yang Berprestasi di Limasan Cendekia, Srihardono, Pundong pada Senin (1/7/2024). Harian Jogja - Stefani Yulindriani

Advertisement

BANTUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama dengan DPRD DIY menggelar bedah buku bertajuk Inspirasi Pemberdayaan Perempuan, Menjadi Ibu yang Berprestasi di Limasan Cendekia, Srihardono, Pundong, Bantul, Senin (1/7/2024). Bedah buku tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan sekaligus meningkatkan minat baca masyarakat.

Pembina dan Pengembangan Sistem Kearsipan DPAD DIY, Wardoyo menuturkan buku tersebut merupakan buku mengenai peran perempuan dalam berbagai sisi kehidupan; sebagai pribadi, sebagai istri bagi suaminya, sebagai ibu bagi anak-anaknya dan sebagai perempuan yang mengambil peran peradaban di dalam masyarakatnya. Menurutnya buku tersebut dapat menjadi motivasi dan tips yang mengantarkan perempuan dalam memberdayakan dirinya.

Advertisement

"Diharapkan dengan buku ini masyarakat, khususnya kaum perempuan termotivasi, menjadi sadar dan mengambil peran dalam pemberdayaan dirinya maupun orang lain," katanya, Senin.

Menurutnya buku ini tidak sekadar memberi informasi tentang teori, tetapi memberi tips dan contoh nyata bagaimana menjadi perempuan yang berdaya, bahkan ibu yang berprestasi dalam kehidupannya. "Apa yang ada di dalam buku diharapkan dapat menjadi suatu kekuatan bagi para perempuan," katanya.

BACA JUGA: Target Bersih-Bersih Timbunan Sampah 5.000 Ton di Kota Jogja Tak Tercapai

Menurutnya saat ini masyarkat tidak lagi melihat perempuan sebagai “kanca wingking”, tetapi di masa sekarang kaum lelaki dan perempuan sudah bisa menjadi penggerak dalam berbagai sektor dalam masyarakat. Menurutnya berbagai kisah yang disajikan dalam buku tersebut dapat menginspirasi perempuan di masyarakat. Dia berharap buku tersebut mampu meningkatkan minat baca masyarakat DIY. Sehingga pemberdayaan masyarakat meningkat sekaligus minat bacanya.

Anggota DPRD DIY, Amir Syarifudin, menyampaikan pandangan perempuan tidak harus, bahkan tidak perlu berpendidikan tinggi masih kerap muncul di beberapa daerah, khususnya pada daerah yang kurang terjangkau modernisasi.

"Stereotipe yang terjadi bahwa perempuan tidak perlu menempuh pendidikan terlalu tinggi karena kodrat perempuan adalah memasak, mengurusi urusan rumah tangga, mengurus anak dan suami, serta pandangan lain yang diberikan orang lain terhadap seorang perempuan," ujarnya.

Padahal menurutnya sebenarnya kodrat perempuan hanyalah menstruasi, hamil, melahirkan, dan menyusui. Selain itu menurutnya bukan kodrat sebagai perempuan, siapa pun dapat melakukannya.

Menurutnya ide atau gagasan pemberdayaan perempuan justru terletak pada kondisi objektif atas peran-peran perempuan yang di luar kodrati yang masih lemah dilakukan. Dia berharap pemberdayaan peran perempuan yang dibahas dalam bedah buku ini meningkatkan kualitas perempuan di tengah kehidupan dan masyarakat.

"Ini juga bukan berarti sedang melawan takdir atas posisi perempuan. Justru sebagai bukti posisi perempuan, ia harus memiliki kualitas hidup yang baik," katanya.

Buku karya Rochma Yulika tersebut berisi lima bab mengenai perempuan menjadi pribadi yang mandiri dan berdaya, perempuan menjadi istri yang saling memotivasi bersama suami, perempuan menjadi ibu bagi anak-anak yang berprestasi, perempuan menjadi sahabat bagi masyarakat dan mampu berkontribusi di dalamnya. Selain itu ada pula beberapa kisah inspiratif pemberdayaan perempuan. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tindak Asusila, Ketua KPU Bayar Sewa Apartemen dan Janjikan Biaya Hidup Rp30 Juta per Bulan

News
| Rabu, 03 Juli 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement