Advertisement

Kemarau DIY, Ribuan Tangki Air Terus Didistribusikan

Lugas Subarkah
Senin, 26 Agustus 2024 - 16:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Kemarau DIY, Ribuan Tangki Air Terus Didistribusikan Kekeringan / Ilustrasi StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—DIY menghadapi musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung sampai Oktober mendatang. Ribuan tangki air terus didistribusikan sembari menunggu kepastian modifikasi cuaca dari Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di lokasi kekeringan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, menjelaskan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau masih terjadi sampai Oktober. “Sampai dasiran 3 Oktober masih kekeringan,” ujarnya, Senin (26/8/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Salurkan Ratusan Tangki Air dan Pompa Air Bersih, LPS Bantu Wilayah Terdampak Kekeringan di Wonogiri

Sampai dengan akhir Agustus ini, ribuan tangka air telah didistribusikan di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan, di tiga kabupaten yakni Gunungkidul, Kulonprogo dan Bantul. Gunungkidul merupakan wilayah yang terbanyak terdampak kekeringan.

“Gunungkidul sudah didropping yang dari kecamatan 2.000 tangki, kabupaten 800 tangki, jadi totalnya 2.800 tangki. Stok dari Gunungkidul masih ada. Dari Kulonprogo sudah dropping 23 tangki dan Bantul 25 tangki,” paaparnya.

Air yang didistribusikan tersebut masih berasal dari kabupaten dan kota masing-masing. Ia memastikan ketersediaan air masih sangat mencukupi untuk didistribusikan. “Sementara stok yang dari Dinas Sosial DIY juga masih ada 100 tangki. Sekarang masih dikover kabupaten-kota dulu,” ungkapnya.

Selain dropping air, BPBD DIY juga sudah berkoordinasi dengan BNPB untuk permintaan modifikasi cuaca. Namun hingga saat ini ia belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kepastian rencana ini, karena jika situasinya tidak memungkinkan, maka modifikasi cuaca tidak bisa dilakukan.

Adapun pelaksana modifikasi cuaca nantinya langsung dari BNPB. “Masih dirapatkan di pusat. Karena perlu melihat situasi dulu, apakah ada awan yang bisa membuat titik-titik hujan atau tidak. Karena yang melakukan itu langsung dari BNPB,” kata dia.

Ia mengatakan modifikasi cuaca sudah dilakukan di beberapa daerah, namun ada yang berhasil dan tidak. “Kemaren yang dilakukan di Bojonegoro berhasil, di Wonogiri tidak berhasil. Karena tidak awan yang mengandung titik-titik hujan. Kita masih menunggu BNPB,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement