Advertisement

Gelar Pesona UMKM Jogja, Kuliner Jogja Ekspansi Pasar Luar Wilayah

Media Digital
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 19:37 WIB
Maya Herawati
Gelar Pesona UMKM Jogja, Kuliner Jogja Ekspansi Pasar Luar Wilayah Penjabat Wali Kota Jogja, Sugeng Purwanto, membuka dan meninjau tenant Gelar Pesona UMKM Jogja, di Alun-Alun Royal Ambarrukmo, Sleman, Jumat (11/10/2024). - Harian Jogja - Lugas Subarkah

Advertisement

JOGJA—Kota Jogja memiliki keunikan dan kelezatan kuliner lokal yang dikembangkan oleh para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Potensi ini yang coba terus dikembangkan, salah satunya melalui Gelar Pesona UMKM Jogja di Alun-Alun Royal Ambarrukmo, Jumat-Minggu (11-13/10/2024).

Selama tiga hari, Gelar Pesona UMKM Jogja menghadirkan 32 tenant UMKM bidang kuliner, lomba-lomba, dan beberapa workshop. Tenant-tenant tersebut di antaranya menjajakan es potong, sambal belut, mangut lele, sate kronyos, bakpia, empal gentong, dan berbagai kuliner lokal lainnya.

Advertisement

Kegiatan ini digelar di wilayah Sleman, secara spesifik di kompleks Ambarrukmo Plaza Mall sebagai bentuk ekspansi pasar di luar Kota Jogja, dengan menyasar konsumen premium. Dengan mengusung tema Ragam Rasa, Ragam Asa: Kuliner Jogja Menggoda Selera Nusantara, Gelar Pesona UMKM kali ini diharapkan dapat mengangkat branding kuliner lokal khas Kota Jogja.

Gelar Pesona UMKM dibuka secara simbolis dengan membunyikan kentong oleh Penjabat Wali Kota Jogja, Sugeng Purwanto; Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto Raharjo; dan beberapa pihak terkait lainnya. Setelah pembukaan, Sugeng Purwanto pun menyempatkan untuk mencicipi satu per satu produk kuliner dari setiap tenant.

Sugeng Purwanto menjelaskan kuliner Jogja memiliki daya tarik yang besar di seluruh Nusantara karena keunikan dan kelezatannya. Hal ini bisa ditunjukkan melalui bagaimana makanan Jogja bisa diterima dan dicintai oleh masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.

“Selain itu, di Jogja sendiri juga berkembang berbagai inovasi kuliner kekinian yang menarik minat banyak orang, sebagai adaptasi terhadap perkembangan zaman, serta selalu mengikuti dan juga menciptakan tren pasar yang baru,” ujarnya.

Ia menekankan perlunya masyarakat memberi penghargaan yang lebih pada kuliner lokal. Ia memberi contoh saat di Kyoto, Jepang, melihat masyarakat Jepang sangat menghargai kuliner lokalnya. “Makanan yang tidak tradisional harganya jauh lebih murah dari kuliner lokal. Kalau negara semaju Jepang menghargai kuliner lokal, bagaimana dengan kita?” katanya.

Menurut Sugeng, khasanah kuliner lokal di Indonesia sangat luar biasa. “Pangan lokal punya nilai gizi lebih baik. Keamanan pangan yang terjamin. Otomatis memenuhi B2SA [beragam, bergizi, seimbang, dan aman],” ungkapnya.

Potensi ini perlu dikembangkan oleh UMKM dengan branding yang kreatif mulai dari pengemasan hingga pemasaran. “Di-create dengan berbagai kreativitas. Kuliner Jogja punya daya tarik besar di Nusantara, karena keunikan kuliner kita dan kelezatannya,” ungkapnya.

Ia berharap dari kegiatan ini ada multiplier effect. “Kegiatan ini bukan akhir perhelatan, tapi sebagai awal dalam mewujudkan komitmen kuliner lokal menjadi kesukaan masyarakat dan memberi manfaat bagi siapapun pelakunya,” kata dia.

BACA JUGA: Kerap Jadi Tempat Pacaran dan Mabuk-mabukan, Bantaran Kali Winongo di Tegalrejo Ditanami Pohon Kelengkeng

Daya Saing

Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto Raharjo, menuturkan dalam pameran UMKM kali ini Pemkot Jogja mendapat insight baru, yakni dilaksanakan di depan Pendopo Agung Royal Ambarrukmo. “Sudah saatnya pelaku usaha mikro didorong punya daya saing, keluar dari area nyaman lingkungan Kota Jogja. Ini berdasarkan survei dilaksanakan di sini. Produk Kota Jogja dari 16 subsektor, ada tiga yang menjadi unggulan, yakni fahsion, craft dan kuliner. Event ini kami ambil tema kuliner, khususnya makanan yang bernilai budaya,” ujarnya.

UMKM Kota Jogja perlu dikenalkan pada dunia luar, termasuk kepada pengunjung Ambarrukmo Plaza Mal. “Setiap malam Minggu dan hari Minggu banyak pengunjung meluber di sini. Kami laksanakan gelar UMKM di sini untuk menangkap peluang ke depan,” ungkapnya.

Di samping ekspansi pasar, Pemkot Jogja juga mendorong UMKM menangkap peluang momentum akhir tahun ini, ketika terdapat beberapa perayaan, seperti Tahun Baru, Natal, libur sekolah hingga momentum musim pernikahan.

Dalam momentum tersebut, pesanan hampers meningkat tajam. Peluang ini yang harus dimanfaatkan pelaku UMKM kuliner. Maka dalam Gelar Pesona UMKM ini juga diadakan lomba hampers dan workshop pembuatan hampers oleh Kado Kita.

“Jadi pameran UMKM ini tidak hanya berhenti di sini. Kalau kita hitung sampai akhir tahun ada event apa saja? Ada Tahun Baru, Natal, libur sekolah, banyak orang punya hajat pernikahan. Hantaran atau hampers mereka kita bidik, bisa dibuat dari makanan lokal. Maka perlu dibuat bagaimana pengemasan yang bagus,” kata dia.

Dalam pembukaan Gelar Pesona UMKM ini juga dilakukan penandatanganan MOU antara Pemkot Jogja dengan Ikatan Notaris Indonesia Kota Jogja, untuk kerja sama dalam peningkatan sadar hukum koperasi di Kota Jogja. “UMKM kita dorong menjadi anggota koperasi berbasis kewilayahan. Pemkot Jogja MOU dengan Ikatan Notaris Indonesia, tujuannya meningkatkan kesadaran hukum untuk pengembangan koperasi. Akan kami tindaklanjuti dengan hal lebih praktis, seperti penyuluhan pendirian koperasi,” ujarnya.

Selama tiga hari, Gelar Pesona UMKM akan dimeriahkan oleh Komunitas Musik dan Film Jadul 80-an, lomba fashion 80-an, Selekta POP Gita Cinta Tribute To Chrisye, Lomba Line Dance & Salsa, disco salsa performance, dan lainnya. (***)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kabinet Baru, Jokowi: Nama-Nama Calon Menteri Sudah Dipegang Sekjen Gerindra

News
| Jum'at, 11 Oktober 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Patung Gajah Mada Diletakkan di Dasar Laut untuk Tarik Minat Wisatawan

Wisata
| Jum'at, 11 Oktober 2024, 00:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement