Advertisement

Rawan Picu Tanah Longsor, Tanah di Kawasan Makam Raja-Raja Imogiri Retak

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 07 November 2024 - 16:17 WIB
Arief Junianto
Rawan Picu Tanah Longsor, Tanah di Kawasan Makam Raja-Raja Imogiri Retak Ilustrasi ambrolnya salah satu sudut Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Tanah di kompleks Makam Raja-Raja Imogiri mengalami keretakan yang diduga dipicu oleh hujan yang melanda kawasan tersebut beberapa hari terakhir.

Kasiop SAR DIY Distrik Bantul, Bondan Supriyanto menyampaikan keretakan di tanah kawasan Makam Raja-raja Imogiri tersebut sejatinya telah terjadi beberapa waktu lalu. Dia menduga keretakan tersebut disebabkan hujan yang mengguyur kawasan tersebut. "Kemarin musim kemarau panjang dan tanah di perbukitan itu biasanya retak-retak, dan langsung hujan besar tanah yang retak kemasukan air," katanya, Kamis (7/11/2024). 

Advertisement

Menurut Bondan, hujan yang terjadi belakangan menyebabkan kondisi tanah disana mengalami keretakan. Apabila tidak segera ditangani, Bondan mengkhawatirkan keretakan tersebut dapat berpotensi longsor. "Itu berbahaya, yang di bawah [pemukiman] bisa habis [terdampak]," katanya.

Menurut Bondan, Kawasan Makam Raja-raja Imogiri yang berada di area perbukitan wilayah Imogiri berpotensi longsor. Apabila terjadi longsor, dia khawatir akan berdampak pada pemukiman yang ada di sekitarnya. "Tanah sebagian sudah ada pergerakan [retak], sudah mulai mengancam permukiman warga dan lahan parkir di bawahnya," katanya.

Itulah sebabnya, pihaknya berupaya melakukan mitigasi bencana longsor di kawasan tersebut dengan melakukan pemantauan rutin. Menurut Bondan, pada Jumat (8/11/2024) perwakilan Kraton Yogyakarta akan melakukan peninjauan keretakan tanah di Makam Raja-raja Imogiri.

Sementara Sekretaris BPBD Bantul, Ribut Bimo Haryo Tejo menyampaikan Kawasan Makam Raja-raja Imogiri merupakan daerah yang memiliki beberapa potensi bencana.
Dia menuturkan, pada 2023 BPBD Bantul telah menyusun kajian risiko bencana dan rencana kontinjensi di kawasan tersebut. Dari situ, diketahui bahwa ancaman bencana disana terdiri dari gempa bumi, tanah longsor, kebakaran lahan, cuaca ekstrem atau angin kencang, dan banjir. “Bencana tersebut mengancam 16 dusun di 3 Kalurahan, yaitu Kalurahan Wukirsari, Kalurahan Imogiri, dan Kalurahan Girirejo,” katanya.

Kapasitas Masyarakat

Menurutnya, selama ini BPBD Bantul berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat, perangkat desa, dan FPRB disana dalam menghadapi potensi bencana tersebut. Dia menuturkan pihaknya juga telah melakukan mitigasi bencana melalui gladi lapangan penanggulangan bencana tanah longsor di sana.

Dalam gladi lapangan tersebut, pihaknya melakukan pengujian dokumen rencana kontingensi tanah longsor yang telah disusun. Gladi lapangan tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Narapidana Pembunuhan Bocah Angeline di Bali 2015 Meninggal Dunia

News
| Sabtu, 07 Desember 2024, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Festival Angkringan Kembali Digelar di Pasar Ngasem, Ini Jadwalnya

Wisata
| Kamis, 05 Desember 2024, 18:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement