Advertisement

Hujan Deras di Awal Ramadan Picu Kenaikan Harga Bahan Pangan di DIY

Alfi Annisa Karin
Sabtu, 08 Maret 2025 - 19:17 WIB
Maya Herawati
Hujan Deras di Awal Ramadan Picu Kenaikan Harga Bahan Pangan di DIY Salah satu pedagang sembako di Pasar Beringharjo - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja mencatat naiknya sejumlah harga kebutuhan pangan di pasaran pada awal Ramadan kali ini.

Kabid Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Disdag Kota Jogja Sri Riswanti menyebut salah satu komoditas yang terus merangkak naik adalah bawang merah.

Advertisement

Normalnya, bawang merah dibanderol dengan harga Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per kilogram. Namun, pantauan hari ini harga bawang merah mencapai Rp 39.000 per kilogram.

"Kalau bawang merah memang karena intensitas hujan cukup tinggi. Cuaca sangat berpengaruh terhadap komoditas hortikultura," ujarnya saat ditemui di Pasar Beringharjo, Sabtu (8/3/2025).

Selain bawang merah, cabai juga mengalami kenaikan harga. Riswanti menyebut hari ini cabai rawit merah di Pasar Beringharjo mencapai Rp79.000 per kilogram.

BACA JUGA: PSS Sleman Berjuang Keluar dari Zona Degradasi, Riko Simanjutak: Kemenangan Penting Untuk Beri Semangat Baru

Namun, harga ini bisa berbeda jika dibandingkan dengan pasar-pasar kecil seperti Pasar Serangan yang harganya bisa mencapai di atas Rp80.000 per kilogram. Sementara, dia memastikan untuk harga sayur-sayuran terpantau stabil.

"Sayur kalau menjelang lebaran justru agak murah. Sayur sebenarnya tidak termasuk sembilan bahan pokok, tapi kalau terpantaunya di kami, sayur cukup stabil," katanya.

Dari segi sembako, Riswanti memastikan stok aman. Meski kebutuhan meningkat, tapi stok dan harga gula pasir terpantau stabil. Begitu pula dengan komoditas minyak goreng.

Minyak goreng MinyaKita kini dibanderol sekitar Rp16.000 per liter di pasaran maupun warung. Ini lantaran pedagang biasanya mengambil MinyaKita di pasar dengan harga Rp15.700 per liter.

Untuk komoditas beras, Riswanti menyebut stok melimpah dengan harga yang stabil. Ditariknya beras SPHP beberapa waktu lalu oleh pemerintah pusat tak berpengaruh pada stok beras di Kota Jogja.

"Dulu munculnya SPHP kan untuk stabilisasi pasokan dan harga. Ketika sudah stabil ya dihentikan sementara. Tidak memengaruhi stok di Kota Jogja. Bulog masih menyerap  hasil gabah petani. Jadi saya rasa sirkulasi pasokan distribusinya di masyarakat tidak ada masalah," ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tanggul Jebol, 156 Keluarga di Kabupaten Purwakarta Dievakuasi

News
| Minggu, 09 Maret 2025, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial

Wisata
| Jum'at, 28 Februari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement