Advertisement
14 SD di Kota Jogja Siap Menjadi Percontohan Tagana Masuk Sekolah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota Jogja melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) kembali mengoptimalkan program Taruna Siaga Bencana (Tagana) di sekolah pada tahun 2025. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana sejak usia dini, terutama di lingkungan Sekolah Dasar (SD).
BACA JUGA: AS Bisa Dengan Mudah Kelola Data Pribadi Warga Indonesia
Advertisement
Untuk tahun ini, sebanyak 14 SD di Kota Jogja ditargetkan menjadi bagian dari pelaksanaan program ini. Hingga pertengahan tahun, program telah dilaksanakan di tujuh sekolah.
Kepala Seksi Perlindungan Sosial Dinsosnakertrans Kota Jogja, Thissani Indian Musi, menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk edukasi kebencanaan yang dirancang untuk menanamkan pemahaman dan kesiapsiagaan menghadapi bencana sejak dini.
“Program ini sesuai dengan MoU antara Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 01 Tahun 2019 dan Nomor 04 Tahun 2019 tentang mitigasi bencana pada satuan pendidikan melalui program Tagana Masuk Sekolah,” jelas Tissa dikutip dari laman Pemkot Jogja.
Thissani menambahkan, Tagana merupakan relawan berbasis masyarakat yang direkrut dan dibina oleh Kementerian Sosial dengan kompetensi di berbagai bidang seperti dapur umum, layanan psikososial, serta pengelolaan pengungsian. Dalam pelaksanaannya, program ini mencakup penyuluhan, visualisasi materi, dan simulasi lapangan, seperti simulasi gempa bumi, jalur evakuasi, dan titik kumpul yang dilaksanakan langsung di sekolah.
“Anak-anak SD memiliki memori yang kuat. Dengan pendekatan visual dan praktik langsung, kami berharap mereka mampu mengingat dan menerapkan pengetahuan ini jika suatu saat terjadi bencana, baik di sekolah maupun di rumah. Tujuannya agar mereka tidak panik, tahu apa yang harus dilakukan, bahkan bisa menjadi pemimpin evakuasi di lingkungan sekitarnya,” lanjutnya.
Meski sasaran program mencakup PAUD hingga SMP, keterbatasan anggaran membuat pelaksanaan tahun ini masih difokuskan pada tingkat SD yang jumlahnya cukup banyak di Kota Yogyakarta.
Sementara itu, Staff Tata Usaha SMP Bopkri1 Yogyakarta, Prima Mahardika Sukmana, yang turut berpartisipasi dalam program ini, menyambut baik inisiatif tersebut.
Ia mengatakan, kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi seluruh warga sekolah. “Beberapa waktu lalu siswa kami mengikuti praktik penanganan gempa bumi dan sosialisasi menghadapi kebakaran. Respon mereka sangat positif dan antusias. Ini sangat membantu mereka memahami apa yang harus dilakukan saat menghadapi bencana,” jelas Sukmana.
Ia berharap, program ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya di tahun-tahun mendatang, guna menciptakan masyarakat yang tanggap dan tangguh menghadapi bencana sejak dini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dukung Digitalisasi Finansial Umat, Danamon Syariah Kolaborasi dengan PP Muhammadiyah
Advertisement

Dubes RI untuk Kanada Muhsin Syihab Temui Pahlawan Budaya Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- Mbah Tupon Jalani Sidang Gugatan, Sengketa Perdata Masuk Tahap Mediasi
- Duh, Masih Ada Pedagang di Jogja yang Menjual Beras Oplosan, Disdag: Habisin Stok
- Warga Kedungwanglu Playen Gunungkidul Ingin Jalan Rusak di Wilayahnya Bisa Diperbaiki
- Sport Tourism Dibarengi Aksi Pelestarian Lingkungan, Satu Pelari Sumbangkan 1 Pohon
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Rabu 23 Juli 2025
Advertisement
Advertisement