Advertisement

Ingin Pariwisata Jogja Lebih Maju, Ini Kuncinya

David Kurniawan
Selasa, 18 September 2018 - 11:50 WIB
Bhekti Suryani
Ingin Pariwisata Jogja Lebih Maju, Ini Kuncinya Suasana bedah buku Komunikasi Dalam Pembangunan Pariwisata di Joglo Parangtritis, Desa Parangtritis, Kretek. Senin (17/9/2018). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Sektor kepariwisataan di DIY maju pesat. Hal ini disampaikan oleh editor buku  Komunikasi Dalam Pembangunan Destinasi Pariwisata, Elisa saat menjadi pembicara bedah buku yang diselenggarakan Badan Perpusatakaan Arsip Daerah (BPAD) DIY di Joglo Parangtritis, di Desa Parangtritis, Kretek, Senin (17/9/2018).

Menurut dia, meski telah berkembang baik, tak lantas ditinggalkan begitu saja karena dalam pengembangan tetap butuh peran dari masyarakat, pemerintah hingga pihak swasta.

Advertisement

“Semua harus saling bersinergitas sehingga keberadaan destinasi semakin maju dan dikenal baik oleh wisatawan. Misalnya, masyarakat melakukan pengelolaan, sedang pemerintah hadir untuk menyediakan akses dan sarana prasarana pendukung di sekitar obyek,” katanya, Senin (17/9/2018).

Elisa menuturkan, perkembangan pariwisata yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap upaya meningkatkan kesejahteraan masyarkaat setempat. “Destinasi wisata bisa mengangkat perekonomian warga. Jadi dalam pengembangan semua pihak harus terlibat karena dampaknya akan sangat terasa, terutama menyangkut masalah kesejahteraan,” ungkap dia.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Annihayah. Menurut dia, buku karangan Usman Chamdani yang berjudul Komunikasi Dalam Pembangunan Destinasi Pariwisata sangat baik dan bisa menjadi referensi dalam meningkatkan kualitas destinasi wisata.

Annihayah mengungkapkan, jika mengacu pada buku ini, potensi wisata di DIY lebih mengacu pada wisata alam dan budaya. Kondisi ini berbeda dengan wilayah lain karena di setiap daerah memiliki keunggulan dan ciri khas masing-masing. “Tapi secara umum, potensi yang dimiliki di setiap daerah sangat berimbang sehingga dapat dijadikan sebagai kawasan destinasi unggulan,” katanya.

Menurut dia, pengembangan pariwisata tidak hanya sekadar untuk mengenalkan potensi yang dimiliki suatu daerah. Namun yang lebih penting, dari keberadan pariwisata bisa mengangkat kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera lagi. “Pengentasan kemiskinan atau menyejahterakan masyarakat menjadi tujuan bersama sehingga lewat pariwisata menjadi salah satu cara agar kemiskinan dapat dikurangi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY Monika Nur Lastiyani mengatakan, kegiatan bedah buku yang dilakukan oleh Pemerintah DIY sudah dilakukan sejak 2017 lalu. Untuk tahun ini, bedah buku rencanya digelar sebanyak 48 kali dan tersebar di seluruh wilayah. “Semua kabupaten dan kota akan mendatapkan jatah karena penyelenggaraan dilakukan hampir setiap minggu sekali,” kata Lastiyani.

Dia pun berharap, pascabedah buku para peserta mendapatkan pengetahuan dan bisa menghasilkan sebuah karya seperti apa yang telah dipelajari. “Jadi untuk tema dalam bedah buku berbeda-beda karena disesuaikan dengan kondisi maupun potensi di wilayah setempat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini

News
| Jum'at, 26 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement