Advertisement
2 Anak di Berbah Keracunan Chiki Ngebul, Pedagang Akan Dimintai Keterangan
Chiki Ngebul - Ist
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan DIY berupaya mencari pedagang yang menjual Chiki Ngebul berdampak pada dugaan keracunan dua anak di Berbah, Sleman. Upaya itu dilakukan untuk mengetahui lebih detail terkait makanan yang dijual tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan guna mengetahui penyebab keracunan tersebut, dinasnya telah berupaya untuk mencari pedagang yang bersangkutan. Namun, petugas yang ke lapangan belum menemukan pedagang tersebut di lokasi tempat biasa dia berjualan. “Kami berdasarkan hasil pemantauan epidemiologinya kita menyasar penjualnya, kemarin [Selasa, 10/1/2023] memantau penjualnya malah tidak berjualan,” kata Pembajun, Senin (17/1/2023).
Advertisement
BACA JUGA : Keracunan Chiki Ngebul, 2 Anak di Berbah Sleman Sempat
Ia mengatakan tujuan menemui pedagang tersebut untuk mengetahui lebih lanjut terkait makanan yang dijual. Termasuk menanyakan terkait makanan tersebut memproduksi secara mandiri atau mendapatkan kiriman dari produsen yang lebih besar. Hal itu menurutnya masih akan ditelusuri untuk mendapatkan informasi lebih detail untuk ditindaklanjuti ke depan.
“Kalau dari laporan, penjual domisilinya di daerah itu juga. Tetapi saat ditanya lebih lanjut, ke sekitarnya, dia enggak jualan, belum bisa ditemui [pedagang ciki ngebul]. Kami mau lihat apakah dia buat sendiri, atau kiriman, itu masih kami telusuri,” katanya.
“Ya kalau kondisi seperti ini, izin penjual juga tidak jelas siapa yang mengeluarkan izin. Kita juga tidak tahu, pedagang kan dia musiman. Kemudian izinnya kita tidak tahu oleh siapa,” ucapnya.
Pembajun menyampaikan Dinkes DIY berupaya untuk mengedukasi pedagang terkait makanan yang dijualnya. Bukan berarti pemerintah melarang masyarakat berjualan, akan tetapi perlunya memberikan edukasi agar menjual makanan yang aman bagi masyarakat.
BACA JUGA : Chiki Ngebul di Pasar Malam Kulonprogo Diawasi Petugas
“Akan kami hubungkan dengan Puskesmas agar dapat diberikan edukasi,” ucap Pembajun.
Mengingat cairan nitrogen bukan merupakan bahan yang dapat dikonsumsi. Menurutnya apabila dikonsumsi, akan berdampak pada Kesehatan seperti demam, mual dan muntah. “Itu [cairan nitrogen] bukan barang yang bisa dimakan. Tentu berdampak pada saluran pencernaannya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Pemuda Diamankan Polsek Sleman Usai Aniaya Pengendara dengan Celurit
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Jumat 31 Okt 2025
- ADD Sleman Naik Rp7 M, Siltap Lurah & Pamong Dikerek
- Jalur Trans Jogja Malioboro-Tugu-Giwangan hingga Prambanan
- Jadwal Layanan SIM Corner di Jogja Hari Ini, Jumat 31 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement




