Advertisement
Gulirkan Beras untuk ASN, Bulog Wajib Membeli dari Petani
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Pemkab Gunungkidul tidak merasa tersaingi adanya rencana Bulog untuk menggulirkan beras untuk ASN, TNI-Polri. Sejak September 2021, pemkab telah menggulirkan program ASN beli beras petani lokal.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, tidak ada masalah dengan wacana Bulog menyalurkan beras untuk ASN. Meski demikian, ia memberikan syarat agar Bulog mau menyerap beras dari petani lokal Gunungkidul.
Advertisement
Kebijakan ini, menurut dia, merupakan langkah melindungi serta berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani. Hasil koordinasi di Kapanewon Semin juga sudah ada indikasi dari Bulog untuk menyerap beras dari petani Gunungkidul.
“Harus benar-benar direalisasikan. Jadi untuk ASN Gunungkidul, berasnya juga harus berasal dari petani Gunungkidul,” kata Rismiyadi kepada wartawan, Minggu (5/2/2023).
BACA JUGA: Food Station Ancam Bakal Sanksi Oknum Pengoplos Beras
Disinggung mengenai program ASN beli beras dari petani lokal, ia mengakui program terus berjalan. Rencananya di tahun ini ada perluasan kerja sama dari awalnya hanya 15 menjadi 24 Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Adanya kerja sama ini, maka setiap ASN diwajibkan membeli beras seberat lima kilogram dengan harga Rp55.000 setiap bulannya. “Sementara masih lanjut. Kami terus berupaya agar kualitas beras tambah bagus sehingga seluruh OPD bisa bekerjasama,” katanya.
Menurut dia, dengan adanya rencana beras Bulog untuk ASN maka bisa saling bersinergi. Adapun tujuannya bisa meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
“Intinya dari petani dan untuk kesejahteraan petani. Harapannya bisa mengangkat harga gabah di tingkat petani sehingga juga bisa memperoleh keuntungan,” katanya.
Lurah Semin di Kapanewon Semin, Tri Sutarno mengatakan, siap mendukung program beras lokal dibeli oleh ASN di Gunungkidul. Guna menyukseskan program ini, di tempatnya sudah dibangun fasilitas lumbung pangan yang dilengkapi dengan mesin penggilingan padi dengan kapasitas 80 ton.
Menurut dia, di langkah awal, beras yang dihasilkan di Semin bisa untuk memenuhi kebutuhan bagi pegawai di lingkup Kapanewon Semin. Selain itu, juga bisa dimanfaatkan untuk program bantuan pangan nontunai dari Pemerintah. “Produksi tidak ada masalah dan kami siap memasoknya,” kata Tri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement