Advertisement
Kulonprogo Lakukan Pendataan Jenis Ikan Lokal, Begini Caranya

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulonprogo melakukan pendataan ikan lokal baik yang ada di sungai, muara maupun waduk. Pendataan tersebut menjadi salah satu langkah awal pengembangbiakan ikan agar populasi ikan di Kulonprogo tidak menurun.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo, Trenggono Trimulyo mengatakan bahwa tahun 2023, DKP bersama pihak swasta melakukan kajian ikan lokal di Kulonprogo. Saat ini sudah ada 75 jenis ikan lokal yang terdata. Proses pendataan atau kajian ini belum selesai. Dengan begitu masih akan ada penambahan jumlah jenis ikan lokal.
Advertisement
BACA JUGA : Kulonprogo Targetkan 2.050 Ton Hasil Perikanan Tangkap
“Hal yang cukup sulit dalam pendataan itu harus ada foto yang menyertai keberadaan ikan lokal,” kata Trenggono ditemui di kantornya pada Rabu (3/5/2023).
Trenggono menambahkan bahwa pendataan tersebut mencakup peta kewilayahan keberadaan ikan lokal tersebut. Nantinya, DKP akan mencetak 450 eksemplar buku yang berisi jenis-jenis iklan lokal di Kulonprogo dan akan didistribusikan ke sejumlah Sekolah Dasar di Bumi Binangun.
“Memang distribusi buku itu nanti baru ke tingkat SD dulu. Biar mereka paham mengenai pelestarian ikan-ikan lokal. Kalau sudah tahu nanti akan berlanjut ke pelestarian,” katanya.
Ke depan, DKP akan mencari format yang tepat dalam upaya pengembangbiakan ikan lokal tersebut melalui Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan (Pokmaswas). Setelah upaya pengembangbiakan, ikan lokal tersebut akan ditebar di perairan umum. Dengan begitu kelestarian ikan lokal dapat terjaga.
BACA JUGA : Kulonprogo Bakal Miliki 4 Lokasi Pelelangan Ikan
Mulai dari kajian sampai dengan upaya pengembangbiakan ikan, DKP akan mengupayakan dana dari Dana Keistimewaan. “Kajian yang baru kami lakukan ini didanai dari Dana Keistimewaan dengan nilai Rp50 juta. Masuknya kan budaya maritim,” ucapnya.
Lebih jauh Trenggono menjelaskan upaya pendataan ikan dimulai melalui kerja sama dengan Pokmaswas. Dari situ akan ada pemetaan lokasi sasaran seperti sungai, waduk, laguna, embung, selokan, atau muara.
“Tidak semua disampling. Lokasi yang mewakili saja yang jadi titik sampling. Selain itu, melalui Pokmaswas nanti juga bersama mencari cara menangkap ikannya; apakah akan dilakukan melalui mancing atau menjala,” lanjutnya.
Terangnya, tahun 2023, DKP juga akan memfasilitasi Pokmaswas dengan kelengkapan ketugasan seperti HT, mantel, dan senter. “Kami berharap untuk Pokmaswas ini setiap desa ada. Tapi memang masih belum semuanya ada. Sekarang ini kami berupaya merintis, minimal setiap kapanewon ada Pokmaswas,” ucapnya.
BACA JUGA : Kulonprogo Gelontorkan Rp771 Juta untuk Sarpras Perikanan
Sejauh ini sudah ada 31 Pokmaswas yang tersebar tidak merata di seluruh wilayah Kabupaten Kulonprogo. Katanya, ada satu kapanewon dan satu kalurahan memiliki masing-masing satu Pokmaswas. Terbaru, DKP Kulonprogo meresmikan satu Pokmaswas bernama Mbeji Nyawiji Ngrumat Kali.
“Memang seperti itu karena Pokmaswas ini kan tujuan utamanya sosial. Belum semua semua orang siap dalam hal peran sosialnya. Tidak semua bisa menerima. Nah, baru tadi juga kami meresmikan satu Pokmaswas baru bernama Mbeji Nyawiji Ngrumat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
Advertisement