Advertisement
Patut Ditiru, Bank Sampah Gunungkidul Ini Sulap Bungkus Kopi Jadi Aneka Kerajinan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Gerakan pengolahan sampah dengan cara memilah, memilih dan menggunakan ulang terus digalakkan di Gunungkidul. Kampanye ini dengan memanfaatkan keberadaan bank sampah.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, total hingga sekarang ini sudah ada 230 bank sampah. Adapun yang masih aktif, salah satunya Bank Sampah Catur Mandiri di Dusun Selang IV, Selang, Wonosari.
Advertisement
Pengelola Bank Sampah Catur Mandiri, Rani Widyaningsih mengatakan, bank sampah didirikan pada 2014 lalu dengan tujuan mengelola sampah plastik menjadi aneka kerajinan. Sampah plastik banyak macamnya mulai dari bungkus kopi, gelas plastik dan lain sebagainya.
Menurut dia, bagi kebanyakan orang, sampah plastik ini tidak bermanfaat, namun untuk anggota bank sampah menjadi barang berharga yang dapat mendapatankan uang. Sebagai contoh, lanjut Rani, bungkus kopi sekarang tidak laku dijual ke pengepul sampah karena mengandung minyak.
BACA JUGA: Parpol Masih Diperbolehkan Mengganti Bacaleg
Meski demikian, bagi warga sekitar Dusun Selang IV tidak perlu khawatir karena barang ini bisa diterima di bank sampah. Untuk harga dipatok Rp5.000 per kilonya.
“Adanya bank sampah saling menguntungkan, sebab masyarakat bisa mengatasi masalah sampah, tapi juga dapat penghasilan,” katanya kepada wartawan, Rabu (23/8/2023).
Dia menjelaskan, aneka sampah plastik yang terkumpul kemudian diolah disesuaikan dengan jenis dan warnanya. Rani pun mempat mempraktikan membuat bunga dari sampah plastik hanya menggunakan gunting dan lem.
“Bentuknya warna warni sehingga bisa menarik minat orang,” katanya.
Aneka kerajinan yang dihasilkan Bank Sampah Catur Mandiri bermacam-macam mulai dari piring, vas bunga, tempat sampah, tempat tisu, hingga tas belanja. Untuk harga bervariasi, wadah tisu dipatok Rp30.000 per unit, piring Rp15.000 per unit dan bunga antara Rp20.000-25.000 per unitnya.
“Rata-rata per bulan dari pembuatan kerajinan ini menghasilkan pendapatan Rp700.000. Lumayan, itung-itung untuk menambah pendapatan,” katanya.
BACA JUGA: Uji Coba Pelarangan Sepeda Motor Lewati Underpass Kentungan dan Jombor Diperpanjang
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, hingga sekarang ada 230 bank sampah. Adapun terbanyak berada di Kapanewon Karangmojo sebanyak 101 bank sampah.
Menurut dia, bank sampah sangat bermanfaat untuk mengurai permasalahan sampah. Terlebih lagi, kondisi di TPAS Wukirsari mulai penuh sehingga keberadannya bisa mengurangi beban di tempat pembuangan tersebut.
“Jadi kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk mengolah terlebih dahulu sehingga sampah yang dibuang-buang benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
Advertisement
Advertisement