Advertisement

Program Pemberdayaan Tanah Masyarakat Diharapkan Sasar Kelompok Rentan

Lugas Subarkah
Rabu, 25 Oktober 2023 - 08:17 WIB
Sunartono
Program Pemberdayaan Tanah Masyarakat Diharapkan Sasar Kelompok Rentan Bedah Buku Pemberdayaan Tanah Masyarakat, di Selopamioro, Imogiri, Selasa (24/10/2023). - Harian Jogja/Lugas Subarkah.

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Program reforma agraria berupa penataan akses atau pemberdayaan tanah masyarakat (PTM) di Kalurahan Selopamioro, Imogiri, Bantul dinilai berhasil membantu perekonomian warga. Namun ke depan, program ini harus mampu menyentuh masyarakat rentan.

PTM dilakukan melalui elektrifikasi lahan tanaman bawang merah, agrowisata dan sejumlah kegiatan lainnya. PTM merupakan salah satu program reforma agraria (selain sertifikasi tanah) meliputi pemberian kesempatan akses permodalan maupun bantuan lain kepada subjek reforma agraria (masyarakat pemegang sertifikat tanah maupun bukan) untuk meningkatkan kesejahteraan mereka berbasis pada pemanfaatan tanah. Di tingkat daerah, PTM dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan (Kantah) setempat.

Advertisement

BACA JUGA : Kasus Tanah Kas Desa: Saksi di Dinas Pertanahan DIY Akan Ditambah

Dimulai pada 2021, PTM pertama dilaksanakan di Kalurahan Selopamioro, Imogiri. Kemudian 2022 dilaksanakan di Wukirsari, Imogiri dan 2023 dilaksanakan di Panjangrejo, Pundong.

Salah satu Field Staff Program PTM, Kus Sri Antoro, mengatakan pada PTM di Selopamioro, sebanyak 200 warga menjadi penerima manfaat. Tujuan PTM ini agar tanah tidak mudah lepas dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi warga.

“Ke depan terpenting bagaimana program ini bisa diakses sebanyak mungkin masyarakat terutama dari kelompok rentan seperti masyarakat difabel, kelompok berbasis gender atau mereka yang tidak punya tanah,” kata Kus Sri Antoro dalam Bedah Buku Pemberdayaan Tanah Masyarakat, di Selopamioro, Imogiri, Selasa (24/10/2023).

Kemudian yang menjadi catatan yakni penentuan lokasi PTM yang belum sesuai sasaran. “Selama ini lokasi penataan aset belum menyasar kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Banyak yang mengalami krisis lingkungan, kerawanan pangan dan bencana, kerentanan energi, kemiskinan ekstrem, termasuk konflik struktural agraria,” kata dia.

Kepala Kantor Pertanahan Bantul, Teguh Triastono, berharap melalui PTM ke depan bisa lebih maju lagi. “Harapannya tidak hanya di Selopamioro, tapi di kalurahan lain,” kata dia.

BACA JUGA : HP Disita, Kepala Dinas Pertanahan DIY Diduga Tahu Perbuatan Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Salah satu petani Selopamioro, Tugimin, mengatakan salah satu program PTM yang sangat terasa manfaatnya yakni hasil kerja sama BPN dengan PLN, yakni elektrifikasi pertanian. “Sebelumnya pakai disel biaya operasional Rp858.000. Setelah menggunakan listrik, kami isi pulsa Rp170.000 untuk masa tanam pertama, masih sisa. Sangat irit,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sopir Bus Selamat, Polisi Lakukan Olah TKP Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok

News
| Minggu, 12 Mei 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Hanya 85 Meter, Ini Perbatasan Negara Terkecil di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement