Advertisement

Kegiatan Promosi dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Forum Gendre DIY

Media Digital
Minggu, 04 Februari 2024 - 09:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Kegiatan Promosi dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Forum Gendre DIY BKKBN RI melakukan Kegiatan Promosi dan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Forum Gendre DIY di Tarumartani Caffee & Resto 1918, Sabtu (3/2 - 2024). Ist

Advertisement

JOGJA—BKKBN RI melakukan Kegiatan Promosi dan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Forum Gendre DIY pada Sabtu, 3 Februari 2024 di Tarumartani Caffee & Resto 1918. 

Program Bangga Kencana merupakan akronim dari Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana, yang menjadi salah satu program unggulan dari BKKBN. Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Advertisement

Kegiatan ini dihadiri oleh Dr. Victor Palimbong selaku Biro Umum dam Hubungan Masyarakat BKKBN RI, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si selaku Plt. Direktur KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) BKKBN RI, Witriastuti S. Anggraeni, SE, MM selaku Ketua Pokja BKKBN DIY, dan Febrian Febriansyah, SM Selaku Duta GenRe DIY 2022-2023, dan juga para perwakilan Duta GenRe (Generasi Berencana) seluruh DIY sebanyak 100 orang.

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si selaku Plt. Direktur KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) BKKBN RI. Beliau menyampaikan kepada perwakilan Duta GenRe yang hadir untuk bisa memberi perubahan dan menjadi contoh anak muda di luar sana agar selalu semangat untuk terus menyuarakan semangat dalam penurunan atau pemberantasan stunting dalam masyarakat dengan mengedukasi dan membuat pergerakan - pergerakan yang bisa dipahami dan dilakukan oleh masyarakat luas terutama di DIY.

BACA JUGA: Debat Terakhir Pilpres 2024, Berikut Jadwal, Tema, hingga Link Live Streaming

Pemaparan materi pertama disampaikan oleh Febrian Febriansyah, SM. selaku Duta GenRe DIY tahun 2022-2023. Dalam paparannya Fabrian menyampaikan bahwa remaja BKKBN DIY sudah berada dalam upgrader stage dimana suara remaja didengarkan oleh pemerintah dan dipercaya untuk menjalankan program program BKKBN.

Intinya bagaimana kita mensukseskan program program dari BKKBN terutama penurunan stunting. Marilah menjadi remaja jogja yg berbudaya, yang bisa membantu dalam mensukseskan program bkkbn untuk meningkatkan kualitas masyarakat DIY.
Karena remaja yang bermakna akan mendengarkan arahan dan melaksanakan program dari pihak yang mendukung pergerakan dan visi misi untuk mensukseskan tujuan yang akan dicapai yaitu penurunan stunting.

Pemaparan materi kedua disampaikan oleh Witriastuti S. Anggraeni, SE, MM dengan tema Strategi Dan Upaya Percepatan Penurunan Stunting Dari Hulu (Remaja). Dalam paparan nya Eni menyampaikan bahwa Pencegahan Stunting dari hulu dapat berupa pemberian pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.

Untuk itu BKKBN RI meluncurkan aplikasi bernama ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) yang mencakup Skrining, Edukasi, dan Pendampingan Calon Pengantin. Tujuan utama aplikasi ini adalah untuk memastikan setiap Calon Pengantin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil. Karena Salah satu faktor yang berpengaruh pada kejadian stunting adalah kondisi ibu saat hamil dan melahirkan maka dari itu dalam rangka percepatan penurunan stunting, setiap Calon Pengantin harus dipastikan berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.

Eny juga menghimbau kepada GenRe seluruh DIY untuk mengenali Tim Pendamping Keluarga di daerah masing-masing, Tim Pendamping Keluarga beranggotakan Bidan, Kader PKK Desa, dan Kader KB. Tugas dari Tim Pendamping Keluarga adalah Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik & sensitif); Pendampingan dan Surveilans : penyuluhan; fasilitasi pelayan rujukan; dan penerimaan bantuan sosial
Harapan dari sinergitas GenRe dan Tim Pendamping Keluarga adalah untuk mempercepat laju penurunan stunting agar terwujudnya generasi emas 2045.

Dr. Victor Palimbong selaku Biro Umum dam Hubungan Masyarakat BKKBN RI memaparkan beberapa materi terkait stunting. Diantaranya adalah stunting disebabkan 3 hal yaitu suboptimal health, suboptimal parenting, suboptimal nutritions. Yangmana akan berdampak pada 3 hal yaitu gangguan kognitif, gangguan pertumbuhan, dan infeksi yang berulang

Di DIY dalam indeks BPS mengalami penurunan dalam stunting. Namun di Gunung kidul dan Kulon Progo memiliki kenaikan indeks dalam stunting. Kita membutuhkan perhatian khusus teman - teman GenRe untuk menjadi pendorong pemeriksaan kesehatan. Pentingnya remaja dalam pembangunan sumber daya manusia di indonesia. Keberhasilan suatu program bukan berasal dari kegiatan ini berlangsung, namun bagaimana teman - teman beraksi dan menyampaikan informasi yang diterima kepada masyarakat luas sehingga mereka mendapat pengetahuan baru terkait program ini.

Menurut Victor, Yang paling penting adalah kita memanfaatkan inovasi dari BKKBN RI yaitu ELSIMIL secara maksimal untuk menekan meningginya stunting di sebuah daerah. Karena dalam aplikasi tersebut dapat melihat atau bisa melakukan screening terhadap kesiapan para calon pengantin. Apabila dalam indeks sudah mencapai kurang lebihh 80% maka sudah dianggap layak untuk melanjutkan proses pernikahan. Namun apabila masih dibawah itu, maka harus dilakukan evaluasi dan meninjau kembali apa yang harus diperbaiki atau ditambah untuk menuju indeks yang ideal untuk menikah.

Aplikasi ini dianggap efektif untuk para calon pengantin muda yang masih bingung dan masih mengesampingkan hal - hal yang seharusnya wajib diperhatikan untuk keberlangsungan hidup berkeluarga nantinya."

Keterlibatan GenRe adalah dengan adanya program mereka yaitu PIKR (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) dimana mereka sebagai agen of change bagaimana mereka melakukan edukasi kepada sesama remaja untuk bisa mengedukasi dan konseling untuk teman sebaya terutama edukasi usia reproduksi untuk pencegahan stunting dalam hal ini adalah lewat pendewasaan usia perkawinan, ungkap Victor. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Israel Tolak Gencatan Senjata, Bombardir Warga Gaza di Rafah

News
| Selasa, 07 Mei 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement