Advertisement
BPBD Gunungkidul Mencatat 145 Titik Terdampak Angin Kencang, Paling Banyak Rumah
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mencatat sebanyak 145 titik terdampak angin kencang pada Kamis (14/3/2024). Angin kencang tersebut menumbangkan banyak pohon yang kemudian menimpa jaringan listrik sampai rumah.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan ada sebanyak 145 titik terdampak angin kencang dengan rincian rumah sebanyak 109 titik, jalan 10 titik, jaringan listrik 16 titik, motor 2 unit, mobil 2 unit, sekolah 2 titik, kios 2 titik, kandang 1 titik, dan tempat peribadatan 1 titik. Rumah di Kapanewon Wonosari dan Semanu menjadi titik paling banyak terdampak, secara berurutan, 33 titik dan 48 titik.
Advertisement
Atas kejadian tersebut, Purwono memberikan empat rekomendasi antara lain masyarakat perlu memperhatikan peringatan dini dan informasi cuaca. Hal ini menjadi salah satu langkah kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat.
Pohon lapuk dan cabang berlebih juga perlu dipangkas karena menjadi ancaman apabila angin kencang kembali terjadi. Selain itu, apabila hujan deras disertai angin kencang dan petir terjadi, masyarakat perlu menghindari pohon besar, tiang listrik, baliho, daerah rawan longsor, dan daerah aliran sungai (DAS). Kemudian masyarakat perlu membersihkan dan merawat saluran air dan drainase secara berkala.
“Angin kencang diawali di Selang, Semanu, Karangmojo, menyebar ke Playen. Dominan di zona tengah,” kata Purwono ditemui di Kantornya, Kamis (14/3/2024).
BACA JUGA: Hujan Lebat Angin Kencang: 75 Pohon Tumbang, 28 Rumah Terdampak dan 1 Orang Luka Berat
Ketika kejadian, BPBD kemudian menerjunkan empat kelompok TRC dengan masing-masing anggota empat sampai tiga personel. Alat yang dibawa gergaji mesin untuk membuka jalan yang tertutup pohon tumbang.
“Menurut BMKG, angin kencang ini salah satu di antaranya karena faktor bibit siklon tropis di Selatan Jawa. Memang sudah menjauh tapi dampak dari itu, angin relatif kencang di Jawa Tengah, Jawa Timur, sampai NTT,” katanya.
Sementara itu Carik Kalurahan Getas, Masrur Achmad mengatakan pihaknya melalui Karang Taruna berencana membangun kembali pasar ramadhan yang sempat porak-poranda akibat diterjang angin kencang.
“Tetap kami lanjutkan pasar ramadhan ini. Kemarin malam itu rencana dari Karang Taruna akan membangun lagi pasarnya,” kata Masrur.
Masrur mengaku angin kencang yang terjadi Kamis 14 Maret 2024 meluluh lantakkan 16 kapling pedagang. Pedagang pun berhamburan termasuk dagangannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Periksa Mantan Ketua KPU Arief Budiman Terkait Kasus Hasto Kristiyanto
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA Kulonprogo: Pembebasan Lahan di Hargorejo Kokap Dimulai dengan Pembentukan Satgas
- Sleman Anggarkan Rp896 Miliar untuk Infrastruktur di 2025
- 2 Bulan Beroperasi, TPST Modalan Hanya Mampu Mengolah Sampah 16 Ton per Hari
- DPRD Kota Jogja Umumkan Penetapan Walikota Jogja Terpilih, Jadwal Pelantikan Masih Menunggu
- Menu MBG di Sleman Hari Kedua: Lauk dan Sayur Tetap Nikmat Meski Tanpa Susu
Advertisement
Advertisement