Advertisement
Kapang dan E-coli Jadi Sebab Kematian Dua Warga di Ngawu Playen
![Kapang dan E-coli Jadi Sebab Kematian Dua Warga di Ngawu Playen](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/11/1177623/keracunan-ilustrasi-freepik.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul baru saja merilis hasil pemeriksaan laboratorium atas feses korban keracunan makanan di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Playen, Gunungkidul dua pekan lalu.
Sampel feses pasien diambil pada Rabu (25/5/2024) dan dikirim ke laboratorium pada Selasa (29/5). Hasil pemeriksaan keluar pada Senin (6/6/2024).
Advertisement
Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan hasil lab menunjukkan ada kapang/khamir dan bakteria Escherichia coli (E-coli) sebagai patogen mikroorganisme. Dalam konsentrasi tertentu, bakteri E-coli mampu menyebabkan gangguan pencernaan bagi pengonsumsi.
Jenis bakteri di parameter hasil pemeriksaan laboratorium, menyatakan E-coli paling sering menyebabkan gangguan pencernaan.
Baca Juga: Dinkes Gunungkidul Sebut E-Coli Jadi Sebab Keracunan Massal di Kalitekuk
Meski begitu, karena Dinkes tidak dapat mengambil sampel makanan, maka penyebab keracunan itu bersifat kemungkinan. E-coli, kata dia adalah patogen bawaan makanan yang menyebabkan penyakit usus pada manusia.
“Kemungkinan dari faktor makanan yang kurang higienis. Kapang dan khamir bertanggung jawab atas pembusukan produk makanan. Beberapa kapang menghasilkan mikotoksin yang dapat mengakibatkan keracunan akut atau kronis,” kata Ismono dihubungi, Selasa (11/6/2024).
Sebelumnya, ada dua warga Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Playen, meninggal dunia diduga karena keracunan makanan. Kronologi peristiwa itu berawal dari syukuran salah satu penduduk yang diterima menjadi tantara, Kamis (23/5/2024) malam.
Baca Juga: Korban Keracunan di Playen Gunungkidul Bertambah Jadi 2 Orang Meninggal Dunia
Keluarga tersebut memasak sendiri dengan sambel, ayam, dan urap. Jumat (24/5/2024) pagi, mereka mengalami mual dan diare.
Pada Sabtu (25/5/2024), bocah sembilan tahun berinisial KAS meninggal dunia. Satu hari berselang, pria 60 tahun yang juga saudara KAS, yakni WA, kehilangan nyawa. Keduanya diduga keracunan setelah menyantap makanan yang dihindangkan dalam syukuran salah satu keluarga di Tumpak.
Bakteri E-coli juga menjadi sebab keracunan massal di Padukuhan Kalitekuk, Kalitekuk, Semin, Gunungkidul Maret lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182762/migas.jpg)
Tingkatkan Cadangan Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM Gandeng Perusahaan China
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes Buka Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Selama Bantul Creative Expo 2024 di Pasar Seni Gabusan
- Anggaran Terbatas Jadi Kendala Pembentukan Kalurahan Tangguh Bencana di Bantul Tahun Ini
- Sejarah Terulang, Pembangunan Talud dan Pagar Makam di Kampung Mrican Menjadi Sasaran TMMD
- Coklit Rampung 100 Persen, KPU DIY Segera Menyusun DPS Pilkada 2024
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Lurah Caturtunggal Agus Santoso Segera Dipecat
Advertisement
Advertisement