Advertisement

BEDAH BUKU: Produksi Lahan Tadah Hujan Kudu Ditingkatkan demi Ketahanan Pangan

Media Digital
Rabu, 03 Juli 2024 - 22:07 WIB
Maya Herawati
BEDAH BUKU: Produksi Lahan Tadah Hujan Kudu Ditingkatkan demi Ketahanan Pangan Bedah buku bertajuk Budi Daya Padi di Lahan Tadah Hujan dengan Teknologi Patbo Super: Hemat Pupuk, Air, dan Produktivitas Meningkat di Gedung Budaya Nyawiji, Jurug, Temuwuh, Dlingo, Bantul, pada Rabu (3/7 - 2024).

Advertisement

BANTUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama dengan DPRD DIY menggelar bedah buku bertajuk Budi Daya Padi di Lahan Tadah Hujan dengan Teknologi Patbo Super: Hemat Pupuk, Air, dan Produktivitas Meningkat di Gedung Budaya Nyawiji, Jurug, Temuwuh, Dlingo, pada Rabu (3/7/2024).

Bedah buku tersebut untuk meningkatkan kegemaran membaca sekaligus mendorong produktivitas pertanian di wilayah setempat. Ketua Tim Bedah Buku DPAD DIY, Sri Wahyudi menyampaikan bedah buku tersebut untuk meningkatkan minat baca masyarakat DIY. Dia menuturkan bedah buku gencar dilakukan untuk mempertahankan gelar DIY sebagai provinsi dengan tingkat kegemaran membaca terbaik secara nasional dalam dua tahun terakhir.

Advertisement

"Bedah buku ini diselenggarakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat DIY. Sehingga predikat tersebut [provinsi dengan tingkat kegemaran membaca terbaik nasional] dapat kita pertahankan," katanya, Rabu.

Dia menuturkan tema bedah buku tersebut digagas untuk meningkatkan ketahanan pangan di DIY. Menurutnya ketahanan pangan merupakan syarat mutlak bagi negara untuk menyelenggarakan pembangunan berkelanjutan.

"Ketersediaan pangan khususnya beras menjadi aspek penting dalam mewujudkan ketahanan pangan, karena beras merupakan bahan pangan pokok utama bagi sekitar 95 persen penduduk Indonesia," katanya.

Menurutnya pemerintah setiap tahun dituntut harus meningkatkan produksi pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan penduduk yang setiap tahun terus meningkat. Pasokan beras harus tersedia sepanjang waktu, terdistribusi secara merata, dan harganya stabil serta terjangkau.

Upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi padi nasional ditempuh melalui penerapan teknologi, intensifikasi dan perluasan areal tanam atau ekstensifikasi melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP) maupun perluasan lahan baku sawah. "Upaya intensifikasi dan sekaligus ekstensifikasi melalui peningkatan IP optimistis dapat direalisasikan di lahan sawah tadah hujan," katanya.

Anggota DPRD DIY, Amir Syarifudin menyampaikan bedah buku tersebut digelar untuk mengedukasi masyarakat setempat mengenai pertanian tadah hujan. Dia menuturkan teknologi patbo super dapat digunakan petani setempat untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian setempat.

BACA JUGA: Penambangan TKD di Gunungkidul Meluas hingga 2 Ribu Meter Persegi, Kejari Duga Pemkal Terlibat

"Budi daya padi di lahan tadah hujan dengan teknologi patbo super dapat menghemat pupuk, dan air. Sehingga produktivitas petani dapat meningkat," ujarnya.

Teknologi tersebut dapat direalisasikan di lahan sawah tadah hujan setempat. Menurutnya berbagai inovasi dan teknologi hasil penelitian, antara lain patbo super, terutama yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) semakin memudahkan petani dalam meningkatkan produktivitasnya.

Dia menuturkan patbo merupakan singkatan dari padi aerob terkendali dengan penggunaan bahan organik. Menurutnya patbo super merupakan paket teknologi budi daya padi dengan basis penggunaan bahan organik dan manajemen air untuk meningkatkan produktivitas dan IP spesifik sawah tadah hujan.

"Namun demikian, tingkat produktivitas lahan sawah tadah hujan secara umum masih rendah dikarenakan kondisi kesuburan tanah yang terdegradasi, tingginya evaporasi, serta sering kekeringan karena minimnya manajemen air," katanya.

Buku karya Nana Sutrisna dkk tersebut berisi mengenai konsep dasar patbo super, karakteristik dan permasalahan sawah tadah hujan, komponen utama yang digunakan dalam teknologi tersebut, komponen penunjang yang digunakan untuk pertanian teknologi budi daya, dan tantangan strategi pertanian menggunakan teknologi tersebut. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Stok Darah PMI DIY Sabtu 6 Juli 2024

Stok Darah PMI DIY Sabtu 6 Juli 2024

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Berkunjung ke Indonesia Paus Fransiskus Bakal Berpidato di Masjid Istiqlal, Ini Jadwal Lengkapnya

News
| Sabtu, 06 Juli 2024, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement