Advertisement

Aksi Kolektif Bikin Gerakan Kawal Pilkada 2024 Dorong Pemenuhan Hak Difabel

Lugas Subarkah
Sabtu, 12 Oktober 2024 - 14:07 WIB
Maya Herawati
Aksi Kolektif Bikin Gerakan Kawal Pilkada 2024 Dorong Pemenuhan Hak Difabel Ilustrasi Pilkada / Antara

Advertisement

Harianjogha.com, JOGJA—Aksi Kolektif yang terdiri dari puluhan organisasi masyarakat sipil mengeluarkan pernyataan bersama terkait dengan Pilkada 2024.

Pernyataan tersebut menyoroti poin-poin penting dalam proses penyelenggaraan pemilu, terutama Pemilukada yang akan dilangsungkan pada 27 November mendatang.

Advertisement

Aksi kolektif ini diprakarsai oleh sejumlah organisasi difabel dan masyarakat sipil di Jogja, seperti Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia, Pusat Rehabilitasi Yakkum, Formasi Disabilitas dan Yayasan LKiS.

Dalam webinar bertajuk ‘Pilkada 2024: Bagaimana Partisipasi Difabel dan Peran Kepala Daerah Dalam Mewujudkan Pembangunan yang Inklusif,’ yang telah terlaksana pada Jumat (11/10/2024) di Hotel Tara Kota Jogja, mereka menegaskan betapa pun konstitusi dan berbagai aturan telah memberikan jaminan pemenuhan hak politik difabel, hak memilih dan dipilih difabel masih sering terlanggar.

Eksekutif Nasional Formasi Disabilitas, Nur Syarif Ramadhan, menjelaskan rendahnya jumlah pemilih difabel yang terdaftar, hambatan bagi difabel psikososial yang tinggal di panti rehabilitasi untuk menggunakan hak pilih dan menyalurkan suara, hingga berbagai hambatan dalam pelaksanaan pencoblosan adalah sebagian dari temuan dalam Pemilu 2024.

“Hal ini penting menjadi perhatian dalam perbaikan penyelenggaraan dalam Pilkada yang tinggal menghitung hari,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2024).

Lebih lanjut, Syarif menjelaskan temuan dalam pemantauan Pemilu 2024 di 218 di 42 Kabupaten/Kota, di 20 Provinsi menjadi catatan merah bagi penyelenggara Pemilu. Mulai dari pendataan Pantarlih, tidak tercatatnya difabel sebagai pemilih difabel berpengaruh terhadap akomodasi pemilih difabel.

Kemudian, masih terdapat bilik suara yang tidak aksesibel di 33 TPS dan sulit dijangkau pemilih difabel. “Masih banyak temuan lainnya. Ini gap nya sangat tinggi. Dari sini diperkirakan ada lebih dari satu juta difabel tidak tercatat sebagai pemilih difabel,” katanya.

BACA JUGA: Pimpinan DPRD Sleman Periode 2024-2029 Tidak Akan Dapat Mobil Baru

Perwakilan dari PR Yakkum, Rani Ayu Hapsari, menuturkan antusiasme organisasi difabel terhadap aksi kolektif untuk andil dalam pemantauan pemilu ini cukup tinggi. Menurutnya, aspirasi difabel sangat penting untuk menyatakan pendapat bagaimana calon pemimpin lima tahun mendatang, termasuk dalam Pilkada 2024.

Rani menerangkan, dari hasil survei yang dilakukan aksi kolektif, sebagian besar pemilih difabel tidak mengetahui rekam jejak tentang penggelapan dana. Salah satu temuan tersebut menunjukkan bahwa calon pemimpin daerah tidak dikenal oleh calon konstituen dari sisi bersih dari korupsi atau tidak.

“Hendaknya calon kepala daerah melakukan konsultasi, melakukan dialog langsung kepada difabel saat berkampanye, melaporkan asset atau kekayaan yang dimiliki kepada publik untuk pembuktian tidak memiliki rekam jejak penggelapan dana,” ungkapnya.

Manajer Program Yayasan LKiS, Tri Noviana, juga menyampaikan catatan aspirasi yang dihimpun dari beragam kelompok rentan termasuk difabel maupun kelompok marginal lainnya. Aspirasi ini semestinya dijadikan dasar para kandidat dalam visi-misi mereka.

Visi-misi ini memungkinkan pemilih untuk menilai sejauh mana calon-calon mengakomodasi kebutuhan kelompok rentan. “Pemilih juga tidak hanya lantas termakan oleh janji dan jargon para calon tanpa ada upaya kritis untuk menganalisis. Tapi kita lihat bagaimana strateginya,” ujarnya.

Wakil Direktur SIGAB Indonesia, Muhammad Syamsudin, menegaskan pernyataan bersama ini merupakan aspirasi yang harus dengan serius direspon baik oleh penyelenggara Pemilu, termasuk untuk para kandidat yang akan berkontestasi di Pilkada 2024 mendatang. “Pemenuhan hak pilih bagi kelompok rentan semestinya dimulai dari bagaimana elemen yang ada di dalam penyelenggaraan Pemilu mengakomodasi aspirasi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tangkap Mantan Caleg Sebarkan Video Asusila

News
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Wisata Kesehatan yang Tak Tertandingi di Turki

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 00:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement